MENINGKATKANAKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MENGGUNAKAN DISKUSI KELOMPOK DI KELAS
VIII SMP NEGERI 1 PASALEMAN
BEST
PRACTICE GURU
PKB MELALUI PKP BERBASIS ZONASI
Oleh:
DIAH
MARUTI, S.Pd
NIP.
19720303 199802 2 001
PEMERINTAH
KABUPATEN CIREBON
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1
PASALEMAN
Jl. Raya Kroya no. Pasaleman Kec. Pasaleman Kab. Cirebon Kode Pos 45187
2019
|
LEMBAR PENGESAHAN
MENINGKATKANAKTIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MENGGUNAKAN DIISKUSI KELOMPOK DI
KELAS VIII
SMP NEGERI 1 PASALEMAN
Oleh
DIAH
MARUTI, S.Pd
NIP.
19720303 199802 2 001
disetujui dan
disahkan oleh atasan
langsung pada tanggal : 06
Nopember 2019
Kepala SMP
Negeri 1 Pasaleman
H.CATUR
WIBOWO,S.Pd,.M.MPd
NIP. 19591009
198503 1 008
BIODATA PENULIS
1.
|
Nama
|
DIAH MARUTI, S.Pd.
|
2.
|
NIP
|
19720303 1998 02 2 001
|
3.
|
NUPTK
|
1636750649300002
|
4.
|
Jabatan
|
Guru Madya
|
5.
|
Pangkat/Gol.Ruang
|
Pembina /Iva
|
6.
|
Tempat / tanggal lahir
|
Bekasi, 3 Maret 1972
|
7.
|
Jenis Kelamin
|
Perempuan
|
8.
|
Agama
|
Islam
|
9.
|
Pendidikan terakhir
|
S1
|
10.
|
Unit Kerja
|
SMP N 1 PASALEMAN
|
11.
|
Alamat Rumah
|
Dusun Sumur Bandung RT 02/RW 03
Kec. Pasaleman Kab.Cirebon
|
Pasaleman, 10 Nopember 2019
Penulis,
Diah Maruti S.Pd
NIP 19720303 199802 2001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt.Yang telah
memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua sehingga penyusunan dan
pelaksanaan Best Practice ini dapat terselesaikan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan. Best Practice adalah merupakan laporan uraian pengalaman
nyata penulis dalam memecahkan masalah berbagai masalah- masalah yang dijumpai
dalam pelaksanaan supervise Akademik atau masalah yang berhubungan dengan cara
penyusunan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan penilaian di satuan
pendidikan.
Penyusunan Best Practice ini dapat
terselesaikan tentunya tidak terlepas adanya bantuan dari berbagai pihak,
olehnya itu kami dari penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi
tingginya kepada Bapak H. WARPIN,M.A. selaku pengawas dan Bapak Nurdin
Kurniawan S.Pd selaku guru intiyang telah memberikan bimbingan dan arahannya
sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Penulis pula menyadari bahwa penyusunan Best
Practice ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan didalamnya,masih
jauh dari kesempurnaan, olehnya itu saran dan kritikan dapat kami terima dengan
penuh lapang dada, demi kesempurnaan penyusunan Best Practice selanjutnya.
Terima kasih
P
e n u l i s
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL …………………………………………………………................... i
HALAMAN
PENGESAHAN…………………………………………........………..… ii
BIODATA
PENULIS ............................................................................................ iii
KATA
PENGANTAR ……………………………………………………..............….. iv
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………….................. v
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………........... 7
B. Jenis Kegiatan…………………………………………………................ 8
C. Manfaat Kegiatan ……………………………………........……………… 8
BAB
II PELAKSANAAN
KEGIATAN
A. Tujuan dan sasaran………………....................................................... 9
B. Bahan / Materi Kegiatan………………………………………….......…. 9
C. Cara Melaksanakan Kegiatan ………………………………................. 9
D. Media dan Instrumen…………… ………………………………..….......12
E. Waktu dan Tempat Kegiatan……………………………….. …………..12
BAB
III HASIL KEGIATAN
A. Hasil Kegiatan…….………………………………………………….……13
B. Masalah yang dihadapi………..………………………….......................14
C.
Cara Mengatasi Masalah…………………………………………….….14
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMONDASI
A.
Simpulan ……………………….………………………………………….15
B.
Rekomondasi ………………………….…………………………………
15
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………..……………........………… 16
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pembelajaran IPSdi SMP
sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa muatan pelajaran dalam satu
pembelajaran. Beberapa muatan, misalnya IPA (Fisika,Biologi) dan IPS (Geografi,Sosiologi,Ekonomi,Sejarah)
Dalam praktik
pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis
menggunakan buku siswa dan buku guru.Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah
sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami
beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang
siswa.Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif
yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa
masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir
tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis
juga jarang menggunakan media pembelajaran tersebut.Dampaknya, suasana
pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil
wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru
dengan cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru
adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya
bersifat teoritis.Tinggal menyalin dari buku teks,untuk itu selaku guru mencari
jalan keluarnya dengan menyusun strategi pembelajaran dengan berbagaai metode.
Untuk menghadapi era Globalisasi ,nantinya para siswa harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah
satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem
based learning/PBL. PBL merupakan model pembelajaran yang mengedepankan
strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai
konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan
pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari
materi yang dipelajarinya. Dalam PBL siswa dituntut untuk mampu memecahkan
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata lain,
PBL membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta
mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan
pembelajaran tematik terpadui dengan model PBL, penulis menemukan bahwa proses
dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran
sebelumnya. Ketika model PBL ini diterapkan pada kelas VIII yang lain ternyata
proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran
PBL yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice
(praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model PBL.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan
dalam laporan praktik
baik ini adalah kegiatan
pembelajaran di kelas VIII untuk
materi tentang konflik sosial ,dengan menggunakan model PBL (Problem Based
Learning) melalui diskusi kelompok
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan pratik baik ini
adalah meningkatkan kompetensi siswa dalampembelajaran IPS pada kelas VIII yang
berorientasi HOTS.
BAB
II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan
dan Sasaran
Tujuan penulisan praktik baik ini adalah
untuk mendeskripsikan praktik baik penulis dalam menerapkan
pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini
adalah siswa kelas VIIIC semester ganjil
di SMP
Negeri I Pasaleman sebanyak 32
orang.
B. Bahan/Materi
Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik
pembelajaran ini adalah materi kelas VIII semester ganjil dengan pokok bahasan “ Konflik sosial” untuk
lebih jelas sebagai berikut ini.
No
|
KOMPETENSI
DASAR
|
INDIKATOR
PENCAPAIAN KOMPETENSI
|
1
|
Kompetensi pengetahuan
3.2. Menganalisis pengaruh interaksi
sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta
pengembangan kehidupan kebangsaan
|
IPK
Pendukung
3.2.1Menjelaskan konsep pengaruh konfliki sosial
IPK
Kunci
3.2.2 Menemukan
contoh pengaruh interaksi social terhadap konflik sosial
|
2
|
Kompetensi Keterampilan
4.2
Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh interaksi
sosial dalam ruang yang berbeda terhadapkehidupan sosial dan budaya serta
pengembangan
|
4.2.1
Menyusun bahan laporan tentang pengaruh interaksi sosial terhadap konflik
sosial
4.2.2 Menyajikan hasil laporan tentang pengaruh
interaksi sosial terhadap konflik sosial
|
C. Cara
Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik
baik ini adalah menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran problem
based learning (PBL).
Berikut ini adalah langkah-langkah
pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan penulis.
1.
Pemetaan
KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan
pasangan KD yang dapat diterapkan dalam pembelajara IPS
2.
Perumusan
Indikator Pencapaian Kompetesi
3.
Pemilihan
Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih
adalah problem based learning (PBL) .
4. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan
desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang
dilakukan sesuai dengan sintak PBL.
5. Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan model PBL.
Sintak Model Pembelajaran
|
Guru
|
Peserta didik
|
Orientasi Masalah
|
1) Guru mengingat
kembali menyampaikan hubungan sosial pada materi kelas VII
2) Guru mengajukan pertanyaan,
“Apa yang kalian lakukan pada temanmu sebangku untuk menyampaikan pesan ?
3)
4) Bertanya jawab untuk
menyimpulkan pengertian konflik sosial
5) Guru menyampaikan
tujuan materi pem-belajaran tentang konflik sosial
g
Menganalisis
konflik sosial yang terjadi di masyarakat
6
Guru menyampaikan tugas pada
peserta didik yaitu (a) menentukan masalah yang terjadi pada gambar – gambar
konflik sosial (b) mengidentifikasi
jenis-jenis konflik sosial (c) menganalisis dampak-dampak yang terjadi akibat
konflik sosial(d) menjawab pertanyaan yang disediakan dalam lembar kerja
peserta didik (LKPD)
|
1)
Menyimak penjelasan guru dan
menjawab pertanyaan guru.
Beberapa peserta didik ditugaskan untuk memajang beberapa gambar konflik sosial.siswa yang
lain menanggapi
|
Mengorganisasi
|
1) Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 5 atau 6 orang.
2) Setiap kelompok mengerjakan tugas yang telah dijelaskan
oleh guru.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar