LAPORAN BEST PRACTICE
PROSES PEMBELAJARAN HOTS MELALUI PROGRAM PKP
MATERI PLURALITAS
MASYARAKAT INDONESIA
KELAS VIII
(DELAPAN) SEMESTER 1 (GANJIL)
DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING
DI SMP NEGERI
2 CILEDUG
Disusun
oleh :
BOWO BARIONO, S.Pd.
NIP. 19801018 200604 1 011
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 2 CILEDUG
TERAKREDITASI A
JL. P. Walangsungsang No. 1
Jatiseengkidul Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon
e-mail :
smpn2ciledugkabcirebon@gmail.com
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN
Best Practise dengan judul :
Proses
Pembelajaran HOTS
Melalui Program PKP
Materi
Pluralitas
Masyarakat Indonesia Kelas VIII (delapan)
Semester 1 (ganjil)
dengan Metode Discovery Learning
Di
SMP Negeri 2
Ciledug
Telah
disetujui dan disahkan pada
Hari : Senin
Tanggal : 11 November 2019
Guru Inti/GI
NURDIN
KURNIAWAN, S.Pd.
NIP.
|
Guru Sasaran/GS
BOWO BARIONO,
S.Pd.
NIP. 19801018 200604 1 011
|
Mengetahui,
Pengawas
Manajerial
H. TRISNO,
S.P.M.Pd.
NIP. 19650802 200701 1 006
|
Kepala Sekolah
Drs. H. WIDODO
SUPRIYADI
NIP. 19630326 198903 1 006
|
BIODATA PENULIS
1.
Nama : BOWO
BARIONO, S.Pd.
2.
NIP : 19801018 200604 1 011
3.
NUPTK : 2350 7586 6020 0013
4.
Pangkat/Gol. Ruang : Pembina, IV/a
5.
Jabatan : Guru Mata Pelajaran IPS
6.
Tempat/Tgl. Lahir : Surakarta, 18 Oktober 1980
7.
Jenis Kelamin : Laki-laki
8.
Agama : Islam
9.
Masa Kerja : 13 Tahun 7 Bulan
10.
Judul Laporan Best Practise : Proses Pembelajaran HOTS Melalui Program PKP Materi Pluralitas
Masyarakat Indonesia Kelas VIII
(delapan) Semester 1 (ganjil) dengan Metode Discovery Learning di SMP Negeri 2 Ciledug Tahun
2019
11.
Pendidikan Terakhir : S-1 Jurusan P.IPS Prodi. Geografi
12.
Unit Kerja
a.
Nama Instansi : SMP Negeri 2 Ciledug
b.
Alamat : Jl. P. Walangsungsang No. 1 Jatiseengkidul
Kec. Ciledug Kab. Cirebon 45188
13.
Pengalaman Kerja
a.
Nama Instansi : SMP Negeri 2 Karangsembung
Tahun
2006 s.d. Tahun 2013
b.
Nama Instansi : SMP Negeri 1 Waled
Tahun
2013 s.d. Tahun 2017
c.
Nama Instansi : SMP Negeri 2 Ciledug
Tahun
2017 s.d. Sekarang
Penulis
BOWO BARIONO, S.Pd.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Tiada kata
yang paling indah selain puji dan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah
menentukan segala sesuatu berada di tangan-Nya, sehingga tidak ada setetes
embun pun dan segelintir jiwa manusia yang lepas dari ketentuan dan
ketetapan-Nya. Alhamdulillah atas hidayah dan inayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Best Practice yang berjudul “Proses Pembelajaran Hots Melalui Program PKP
Materi Pluralitas Masyarakat Indonesia Kelas VIII (Delapan) Semester 1 (Ganjil) dengan Model Discovery Learning Di SMP Negeri 2 Ciledug”.
Melalui
penyusunan Best Practice ini, penulis mencoba menjelaskan pengalaman pembelajaran IPS
yang pernah dilakukan di sekolah. Dalam best
practice ini disajikan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran IPS
yang menyenangkan, menghidupkan suasana kelas, sehingga kelas tidak terkesan
membosankan.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang
penulis hormati yang membantu secara langsung maupun tidak langsung selama
pembuatan Best Practice ini semoga apa yang telah
diberikan selama ini mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT Aamin.
Pihak-pihak yang selalu
memberikan semangat dalam penyelesaian Best Practice. Penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu
serta mendukung dalam penulisan Best Practice ini. Penulis juga menyadari bahwa didalam penyusunan Best Practice ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan sentilan mesra (keritik dan saran) dari pembaca demi
penyempurnaan Best Practice ini yang sangat jauh dikatakan
sempurna, sebab keterbatasan kemampuan yang
ada.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Ciledug, 9 November
2019
Penulis,
BOWO BARIONO, S.Pd.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... ...... i
HALAMAN
PENGESAHAN ...................................................................................... ...... ii
BIODATA PENULIS ................................................................................................... ...... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ...... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ...... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ ...... vi
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................ ...... 1
A.
Latar Belakang Masalah ......................................................................................... ...... 1
B.
Jenis Kegiatan ......................................................................................................... ...... 2
C.
Manfaat Kegiatan ................................................................................................... ...... 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ..................................................................... ...... 3
A.
Tujuan dan Sasaran ................................................................................................. ...... 3
B.
Bahan/Materi Kegiatan ........................................................................................... ...... 3
C.
Metode/Cara Melaksanaan Kegiatan ...................................................................... ...... 3
D.
Alat/Instrumen ........................................................................................................ ...... 4
E.
Waktu dan Tempat Kegiatan .................................................................................. ...... 5
BAB III HASIL
KEGIATAN ...................................................................................... ...... 6
A.
Hasil ........................................................................................................................ ...... 6
B.
Masalah yang Dihadapi .......................................................................................... ...... 7
C.
Cara Mengatasi ....................................................................................................... ...... 7
BAB IV SIMPULAN
DAN REKOMENDASI ................................................................. 9
A.
Simpulan ................................................................................................................. ...... 9
B.
Rekomendasi .......................................................................................................... ...... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Jurnal OJL ON-3
2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3.
Materi Pembelajaran
4.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
5.
Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran di Kelas
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPS merupakan proses yang dirancang dengan tujuan untuk
menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan peserta didik melaksanakan
kegiatan belajar IPS, sehingga pemahaman konsep-konsep atau
prinsip-prinsip IPS dapat dipelajari dengan baik oleh peserta didik.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan
selama ini, penulis
menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi
dan tugas tidak
sesuai dengan latar belakang peserta didik. Selain itu, penulis masih
berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan
materi. Dengan demikian proses berpikir pesrta didik masih dalam level C1 (mengingat), memahami
(C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran
yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana
pembelajaran di kelas kaku, membosankan dan anak-anak tampak tidak semangat.
Berdasarkan hasil pengamatan beberapa peserta didik diperoleh informasi
bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan
cara ceramah (b) selain ceramah,
metode yang selalu
dilakukan guru adalah
penugasan atau Pekerjaan Rumah (PR). Sebagian
peserta didik yang hanya tinggal
menyalin dari buku teks atau
mencontoh temanya apabila ada tugas yang diberikan guru.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS
dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran penemuan (Discovery Learning). Discovery
Learning
merupakan model pembelajaran yang mengatur pengajaran sedemikian rupa
sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu
tidak melalui pemberitahuan, sebagai atau seluruhnya ditemukan sendiri.
Dalam Discovery
Learning
siswa dituntut untuk mampu menemukan pengetahuan sendiri nyata dalam kehidupan
sehari-hari (kontekstual). Dengan kata lain, Discovery
Learning
membelajarkan peserta didik untuk berpikir
secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk menemukan beberapa
konsep atau prinsip.
Setelah melaksanakan pembelajaran IPS dengan model Discovery Learning, penulis menemukan bahwa
proses dan hasil belajar peserta didik meningkat. Lebih bagus dibandingkan
pembelajaran sebelumnya. Ketika model Discovery
Learning
ini diterapkan pada kelas VIII (delapan) yang lain ternyata proses dan hasil
belalajar peserta didik sama baiknya. Praktik pembelajaran Discovery Learning yang berhasil baik ini penulis
simpulkan sebagai sebuah Best Practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model Discovery Learning.
B.
Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan Best Practice ini adalah kegiatan pembelajaran IPS kelas VIII (delapan) semester
1 (ganjil) pada kompetensi dasar :
3.2. Menganalisis
pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial
dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
4.2. Menyajikan hasil analisis
tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan
sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
C.
Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan Best Practice ini adalah meningkatkan kompetensi peserta didik dalam pembelajaran IPS kelas VIII (delapan) semester
1 (ganjil) pada
kompetensi dasar :
3.2. Menganalisis
pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial
dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
4.2. Menyajikan hasil analisis
tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan
sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
yang
berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS).
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan
penulisan Best Practice ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran IPS
Best Practice penulis dalam menerapkan
pembelajaran berorientasi Higher Order Thiking Skills (HOTS).
Sasaran
pelaksanaan Best Practice ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester 1 (ganjil) tahun pelajaran 2019-2020 di SMP Negeri 2 Ciledug.
B.
Bahan/Materi Kegiatan
Bahan
yang digunakan dalam Best Practice pembelajaran ini adalah materi kelas VIII (delapan) semester 1 (ganjil) tahun pelajaran 2019-2020 pada materi pokok pluralitas
masyarakat Indonesia, dengan rincian kompetensi dasar sebagai berikut :
3.2. Menganalisis
pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial
dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
4.2. Menyajikan hasil analisis
tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan
sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
C.
Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan
Cara
yang digunakan dalam pelaksanaan best
practice ini adalah menerapkan pembelajaran IPS dengan model pembelajaran Discovery Learning.
Berikut
ini adalah langkah-langkah pelaksanaan Best Practice yang telah dilakukan penulis.
1.
Pemetaan KD
Kompetensi dasar pada kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
3.2. Menganalisis
pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial
dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
4.2. Menyajikan hasil analisis
tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan
sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
2.
Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
IPK Kunci :
3.2.1
Memaparkan beberapa contoh perbedaan agama, budaya, suku
bangsa dan pekerjaan yang dapat bersumber dari media atau kehidupan di sekitar.
3.2.2
Mengidentifikasi pluralitas kehidupan sosial budaya
masyarakat Indonesia.
4.2.1 Menyajikan
karya tulis tentang pluralitas kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia..
3.
Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang
dipilih adalah Discovery Learning.
4.
Merencanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model
pembelajaran.
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran
yang dilakukan sesuai dengan sintak Discovery Learning.
Berikut
ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model Discovery Learning.
Langkah Kerja
|
Aktivitas Guru
|
Aktivitas Peserta Didik
|
Pemberian rangsangan (stimulation)
|
Guru memulai kegiatan
pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran
membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah.
|
·
Peserta didik dihadapkan
pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi
generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri.
·
Stimulasi pada fase ini
berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan.
|
Pernyataan/identifikasi
masalah (Problem Statement)
|
Guru memberi kesempatan
kepada peserta didik
untuk
mengidentifikasi sebanyak
mungkin agenda-agenda
masalah yang relevan
dengan
bahan pelajaran, kemudian
salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk
hipotesis (jawaban
sementara atas pertanyaan masalah).
|
Permasalahan yang dipilih itu
selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni
pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar