ARTIKEL
KERAJAAN ATAS ANGIN
Oleh: Nurdin Kurniawan, S.Pd. *)
Beberapa bulan terakhir kita
dihebohkan dengan bermunculannya beberapa kerajaan baru. Tentunya kita masih
ingat bahwa yang namanya kerajaan tidak serta merta muncul lalu memproklamirkan
berdirinya sebuah kerajaan baru dalam waktu sekejap. Kerajaan apalagi yang
lebih besar seperti kekaisaran (empire) tentu sudah mengakar sejak dahulu. Anak turunannya yang kemudian melanjutkan
estafet pemerintahan.
Hilangnya sebuah kerajaan
memungkinkan manakala keturunannya sudah tidak ada lagi bisa karena faktor alam
seperti bencana alam bisa pula karena ‘dihabisi’. Dahulu Rusia adalah sebuah kekaisaran dimana
kaisan terakhirnya adalah bergelar Tsar. Terjadinya revolusi disana menyebabkan
keluarga Tsar dibunuh oleh rejim komunis. Anak keturunannya yang selamat
melarikan diri ke berbagai negara. Mereka yang lolos tak pernah dipublikasikan
masih ada atau sudah habis semua. Waktu itu rejim komunis mencari keluarga Tsar
sampai benar-benar hilang dari peredaran.
Demikian pula dengan Iran sebelum
terjadinya Rovolusi Iran. Raja yang bergelar Syah meregang nyawa didalam
istananya sendiri ketika Rovolusi Iran gergejolak. Syah yang hidup glomor harta
sementara rakyatnya menjerit susah mencari makan membuat rakrat berontak.
Jadilah kini Iran menjadi sebuah republik Islam setelah raja dan keturunannya
dilengserkan dengan cara kudeta berdarah.
Di Afrika juga sama dahulu Libya
merupakan sebuah negara dengan sistem monarki. Kepala negara dan kepala pemerintahannya
dijabat oleh raja. Setelah kudeta
berdarah raja dilengserkan dan diganti dengan republik yang kepala negaranya
adalah seorang presiden. Nasib kerajaan-kerajaan yang hanya mementingkan
keglamoran keluarga raja saja berakhir dengan mengenaskan.
Hilangnya sebuah kerajaan yang paling
terkenal adalah dengan runtuhnya kerajaan di Prancis. Perlawaan rakyat yang
sudah muak dengan tingkahlaku keluarga bangsawan dibuktikan dengan penyerbuan
terhadap penjara Bastile. Penjara yang didalamnya dipenuhi oleh orang-orang yang
secara vokal menentang kezdoliman raja dan keluarganya yang hidup dengan
kemewahaan sementara rakyatnya kelaparan. Penjara Bastile berhasil diruntuhkan
dan orang-orang lalu menyerbu kediaman raja. Kerajaan yang sudah lama berdiri akhirnya
runtuh dan Prancis kini dipimpin oleh seorang presiden sebagai kepala
negaranya.
Fenomena
Kerajaan Baru di Indonesia
Publik
terhentak ketika ada seorang tokoh masyarakat yang hanya lokal saja kepopulerannya
lalu mendeklarasikan berdirinya sebuah kerajaan. Adalah Totok Hadiningrat yang mengundang awak media memperkenalkan
berdirinya Keraton Agung Sejagat. Spektakuler juga wilayah kekuasaannya sebab
Korea Utara yang punya nuklir dan Amerika Serikat adalah bagian dari
wilayahnya. United Kingdom England juga bagian dari Keraton Agung Sejagat. Klaim
juga ditujukan terhadap Pentagon yang merupakan gedung yang sangat fenomenal di
Amerika dimana markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat diklaim sebagai
bagian dari Keraton Agung Sejagat. Hebat juga pidato Totok dihadapan awak media
dengan pakaian kebesaran sang raja.
Sepertinya Badan Intelejen Indonesia
(BIN) kecolongan dengan apa yang disampaikan
oleh Raja dari Keraton Aguhg Sejagat. Mengundang awak media dengan klaim yang tak
tanggung-tanggung terhadap beberapa kerajaan yang ada di dunia. Konon saja
Polres Purworejo menggulung tokoh dan pengikut Keraton Agung Sejagat.
Seperti gayung bersambut setelah
Keraton Agung Sejagat dibubarkan Polres dan pentolannya digiring ke markas, kini disebelah
barat muncul kerajaan serupa walau katanya diakui oleh petingginya tak sama
dengan Keraton Agung Sejagat. Kali ini di Jawa Barat muncul yang namanya Sunda
Empire. Kekaisaran yang katanya masih merupakan bagian dari kerajaan agung yang
pernah berdiri di tanah Sunda dengan seorang raja yang memang legendaris Susuhunan
Sri Paduka Prabu Siliwangi.
Petinggi Sunda Empire Raden Rangga
menyebutkan kalau pemimpin tertinggi Sunda
Empire dalah seorang perempuan dengan nama Ratu Agung Ratna Ningrum Sri
Siliwangi. Ratu Agung Ratna Ningrum Sri Siliwangi ini posisinya sebagai kaisar.
Dibawah kaisar masih ada lagi yaitu posisi perdana menteri (PM). Hebatnya lagi
dalam Sunda Empire ini bahwa Perdana
Menteri Dunia artinya seluruh tatanan bumi, apakah presiden, raja, diatur dalam
Grand Prime Minister (Perdana Menteri) yang dijabat oleh Nasri Banks yang tak
lain adalah suaminya Ibunda Ratu Agung.
Masih menurut Raden Rangga beberapa
tokoh dunia seperti Jack Ma pendiri Alibaba sang pengusaha online yang sukses
dan istrinya Donald Trump, pengusaha Bill Gates ikut bagian dalam Sunda Empire.
Sunda Empire-Earth Empire itu adalah kekaisaran matahari, kekaisaran bumi. Juga
diartikan Sunda itu suku Sunda, tapi ini adalah tindakan, proses turun-temurun
kekaisaran dari dinasti ke dinasti dan saat ini dinasti Sundakala demikian yang
diucapkan Raden Rangga dalam video yang
diunggah di youtube.
Masih menurut Raden Rangga, Sunda Empire ini terbagi menjadi enam
wilayah. Di antaranya Sunda Atlantik
dimana Bandung sebagai tera cop diplomatik dunia dan Sunda Nusantara.
Munculnya keraton-keraton diatas
angin atau kekaisan yang wilayahnya entah berantah membuat kita yang
mendengarkan suka tertawa geli. Seolah klaimnya terasa benar karena dibumbui
oleh fakta sejarah yang dipotong-potong sesuai dengan keinginan si pencipta.
Nama-nama yang disebutkan memang ada dalam sejarah tapi tidak ada kaitan dengan
kemunculan keraton atau kekaisaran baru seperti Keraton Agung Sejagat ataupun
Sunda Empire. Rasa-rasanya Jack Ma ataupun Bill Gates akan tersenyum kalau
dikonfirmasi akan keikutsertaannya dalam Sunda Empire.
Pemerintah dalam hal ini harus
serius menangangi bermunculannya kerajaan-jerajaan baru. Bila dibiarkan
setidaknya akan mennganggu stabilitas nasional. Disamping itu hal seperti ini
bila dibiarkan akan berdampak negatif pada keraton-keraton yang legal.
Fenomena kemunculan beberapa keraton
atau kerajaan apalagi kekaisaran baru seperti Sunda Empire, Keraton Agung
Sejagat seperti berada di negeri dongeng. Keberadaannya hanya terbilang hari
atau bulan saja lalu lahir. Dalam sekejap mata sebuah kerajaan bisa berdiri. Sikap
tegas dari pemerintah yang akan mengakhiri keberadaan kerajaan dan kekaisaan
yang wilayahnya diatas angin. Pemerintah harus bersikap tegas jangan sampai
yang seperti ini makin bertebaran yang membuat kondisi makin tak menentu. Belum
lagi rakyat kecil yang tidak tahu menahu hanya karena iming-iming akan diberi jabatan
dalam pemerintahan baru di kerajaan atau keraton lalu ikut berbagung.
Seperti membaca sebuah buku kumpulan
cerita lucu. Dengan terus menerus didogma akhirnya seseorang akan
ikut bergabung dalam sebuah ikatan. Apalagi dengan adanya janji-janji manis
untuk bisa mendapatkan sesuatu menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi anak-anak
muda dengan adanya pakaian yang mentereng dengan pernak pernik kepangkatan militer
membuat lebih tertarik lagi.
Seperti dalam sebuah cerita kalau
kita sedang membaca buku dongeng. Munculnya beberapa kerajaan dan kekaisaran
baru membuat mesem yang menyaksikannya. Namun yang seperti ini memang nyata adanya. Entah sedang
muncul fenomena apa dinegeri tercinta Indonesia ini. Mudah-mudahan kita jangan
sampai terjebak didalamnya yang akhirnya ikut bagian dari beberapa kerajaan
yang baru muncul. Tetaplah dalam bingkai NKRI.
*) Praktisi Pendidikan
Tinggal di Gebang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar