Mengenai Saya

Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Nurdin Kurniawan, S.Pd. Bekerja sebagai PNS disalah satu sekolah di kota Kabupaten Cirebon. Selain sebagai guru aktif menulis di beberapa surat kabar yang ada di cirebon. Diorganisasi PGRI tercatat pula sebagai redaktur majalah Diaelktika, majalah milik PGRI Kab. Cirebon. Tinggal di Gebang yang merupakan Kampung Nelayan yang ada di Cirebon

Jumat, 05 Juli 2019

KEKUATAN SHODAKOH (Cerpen)


Cerpen
KEKUATAN SHODAKOH
Oleh : Nurdin Kurniawan

            Alhamdulillah begitu mendengar ada orang yang melaksanakan syukuran atas nikmat Allah yang telah diberikan pada hamba-Nya. Demikian yang aku ucapkan manakala mendengar ada jamaah di Masjid An Nuriyah yang syukuran. Walau hanya sebatas mendengar karena memang aku tidak bisa menghadiri acara tersebut. Kalau ada acara seperti itu ingin sekali bisa menghadiri namun keadaan aku sendiri tidak bisa hadir oleh sebab dan lain hal. Tapi mendengarnya saja sudah bersyukur. Itu artinya ada jamaah yang sedang mempunyai kelimpahan rejeki sehingga bisa berbagi dengan anggota jamaah yang lainnya.
            Beberapa kali aku mendengar dari Pak Kyai secara langsung kalau ingin cepat meningkat batas keimanan kita diantaranya dengan shodakoh. Pak Kyai lalu membacakan ayat dari surat Al Kautsar .
            “Kalau ibadah kita ingin cepat diterima Allah”
            “Maka sholatlah dan bersedekah!”
Tak hanya itu aku juga penah beberapa kali mendengar tausiah dari Ustad Yusuf Mansyur betapa yang namanya kekuatan sedekah. Dari sedekah inilah orang bisa sukses.
            Syukur itu yang aku lakukan dengan beberapa kejadian banyaknya jamaah yang sering melakukan sedekah atas usaha yang telah diraih. Kadang suka bertanya pada diri sendiri kapan aku shodakohnya? Orang lain sudah berlomba-lomba sedekah sementara aku masih dihimpit masalah urusan rejeki? Aku masih bekutat dengan apa yang disebut sebagai upaya pembebasan hutang!
            Massya Allah! Inilah yang berbeda antara kondisi ekonomi jamaah yang satu dengan jamaah yang lainnya. Ada yang sudah sukses sehingga kini yang namanya sedekah sudah menjadi bagian hidupnya. Ada yang merintis ekonomi sehingga bisa hidup saja sudah termasuk bagus, ada yang kini mulai beranjak menikmati apa hasil dari usahanya, pokoknya macam-macam yang dialami orang. Inilah yang patut disyukuri. Ternyata ada orang yang kondisinya jauh, jauh dibawah kita!
            Hati ini senang ketika ada jamaah yang dapat warisan sehingga bisa kurban  sapi ketika hari raya Idul Adha.  Hati ini merasa gembira manakalah ada yang keinginnnya terkabul lalu ia membeli kambing lalu syukuran di Masjid An Nuriyah. Rekan kita seperti Pak Matal, Subkhan, Uceng dll. sudah biasa melakukannya. Pokoknya hati ini ikut merasakan dengan apa yang sedang dirasakan jamaah. Itulah pentingnya kita mempunyai jamaah yang kuat. Sedikit ataupun banyak yang syukuran sebagai anggota jamaah kita merasa gembira walau hanya sebatas mendengar telah adanya acara syukuran.
            Hari ini aku kedatangan Mang Darji yang secara rutin suka datang ke rumah.  Khabar yang dibawanya adalah kalau hari ini Pak Matal mengadakan acara syukuran atas nikmat Allah yang telah diberikan. Menyembelih kambing ujar Mang Darji. Mendengarnya saja aku sudah beryukur. Kalau ada jamaah yang ikut sukses setidaknya jamaah yang lain juga ikut gembira. Itulah salah satu dari kekuatan shodakoh. Siapa-siapa yang shodakohnya kuat Insya Allah  akan dimudahkan rejekinya, akan dimudahkan usahanya, akan dimudahkan keinginnnya. Maka tak heran dengan mereka yang sudah berhasil akan semakin sering melakukan shodakoh. Ini sudah bisa dirasakan langsung oleh yang bersangkutan.
            Kini pertanyaan seperti itu harus ditujukan pada diri sendiri. Kapankah aku bisa shodakoh seperti mereka? Mudah-mudahan Allah mendengar apa yang sedang kita keluhkan, dan memberikan rejeki sehingga kita-kita juga juga melakukan shodakoh seperti yang telah dilakukan oleh teman-teman kita, amien.
                                                                        ***
            Mimpi! Awalnya dari mimpi seperti inilah apa yang kita inginkan insya Allah akan terkabul. Ingin shodakoh kambing maka awali dengan sebuah mimpi! Anggap saja kita sedang bermimpi ingin shodakoh kambing. Walau hanya sebuah mimpi mudah-mudahan itu awal yang tepat. Setidaknya ada sebuah target yang harus dicapai agar mimpi itu bisa terwujud.
            Mereka yang sedang bermimpi ingin shodakoh sapi maka bermimpilah! Walau hanya sebuah mimpi tapi ini tidak menutup kemungkinan akan terwujud. Segalanya bisa memungkin. Dari sebuah mimpi inilah akan terwujud suatu kenyataan. Bagaimana mungkin? Inilah  yang sementara bisa dibayangkan oleh orang-orang belum bisa melaksanakan syukuran. Kalau sudah waktunya nanti juga bisa dilaksanakan. Walau hanya sebuah mimpi!
            Wow… kalau begitu yang namanya mimpi itu mahal? Ya jelas, siapa sih yang bisa bermimpi enak? Ternyata mimpi juga butuh perencanaan yang matang. Kadang kita ingin sebuah mimpi yang indah tapi yang muncul kemudian justru yang sebaliknya. Mimpi seram bahkan tak kuat untuk diteruskan. Kita akhirnya bangun dari tidur karena saking ketakutan dengan mimpi yang kita peroleh.
            Mudah-mudahan dengan bermimpi yang sederhana ini apa yang menjadi keinginan kita dapat terwujud. Mimpi agar kita bisa melaksanakan shodakoh. Mimpi agar bisa menyumbang pembangunan masjid, mimpi agar kita bisa menyumbang orang-orang yang tidak mampu. Pokoknya mimpi yang bagus-bagus.
            Orang-orang yang seperti Mang Darji yang ingin bisa mempunyai kendaraan bagus hanya sekedar penyambung kaki juga merupakan sebuah mimpi. Aku yakin bagiku apa yang menjadi mimpi Mang Darji adalah sebuah keinginan sederhana, tapi bagi Mang Darji hal itu sebuh mimpi yang cukup berat. Tapi jangan dianggap remeh walau hanya sekedar mimpi. Bisa jadi karena sebuah keinginan hal  itu sampai diceritakan pada orang lain agar yang diimpikan itu agar bisa  dengan cepat terwujud.
            Sholat dan bersedekahlah! Kalimat sederhana yang sepertinya sudah tak asing bagi kehidupan kita sehari-hari. Laksanakan sholat dengan sebaik-baiknya. Sebisa mungkin awal waktu seperti yang sudah diajarkan di Masjid An Nuriyah. Satu lagi! Bersedekahlah! Kalau keduanya sudah bisa dipadukan sepertinya apa yang menjadi keinginan kita akan dengan mudah terkabulkan. Allah akan bukakan pintu rejeki pada hambanya yang mau mengejar apa yang sudah dijanjikan. Mudah-mufahan jamaah Majmu Syarif yang kondisi  ekonominya masih galau bisa menikmati  apa yang sudah menjadi mimpinya. Mimpi, setidaknya mimpi menjadi orang yang hidupnya jauh lebih baik dari yang kini sedang kita alami. Semoga!
                                                                        ***
            Kekuatan shodakoh adalah sebuah  keajaiban yang pernah sungguh dirasakan oleh mereka yang telah melaksanakannya. Bagaimana mungkin  dengan memberikan pada orang lain sesuatu akan berimbas pada apa yang kita dapatkan? Inilah yang mungkin  suka tidak masuk akal. Namun demikian apa yang sudah dialami ini sudah tidak disangsikan lagi. Sudah banyak orang yang dengan kesadarannya mengalami hal yang seperti ini. Shodakoh sungguh merupakan suatu keajaiban. Bila kita ingin berhasil maka sisihkan seberapa rejeki yang kita terima untuk diberikan  pada orang lain. Mudah-mudahan apa yang aku tulis ini bisa menggerakkan hati ini untuk sebisa mungkin memberikan shodakoh walau kalau hanya dihitung dengan rupiah jumlahnya sungguh masih jauh dari yang diharapkan.
            Ada sesuatu  yang berharga kalau Mang Darji datang ke rumah. Ada saja khabar yang ia bawa. Ini seperti mengingatkan diriku agar selalu bersyukur atas apa yang telah Allah berikan. Dibalik itu semua ada saja orang yang hidupnya ternyata jauh dari apa yang kita bayangkan. Sungguh berapa banyak orang yang hidupnya jauh dibawah kita.  Mereka serba kekurangan namun mereka tak mengeluh dengan apa yang sedang diujikan. Sungguh tabah hati mereka yang seperti ini. Hal inilah yang kadang tidak ada  pada diri kita. Banyak-banyaklah mengucapkan syukur dengan apa yang sedang kita terima. Hanya dengan syukur itulah kita bisa merasakan apa yang telah Allah berikan pada diri kita.
            Diatas awan masih ada awan, diatas langit masih ada langit. Begitulah orang banyak memandang. Kalau begitu tak ada kesudahannya. Kalau untuk memotivasi keimanan kita agar terus bertambah memang bagus. Tapi ini jangan dinisbatkan pada upaya mencari kekayaan. Kalau begitu nanti tidak ada hentinya. Sekedar  mengingatkan  hati maka bila ini muncul kedalam hati kita maka lihatlah orang-orang yang berada di bawah kita. Kalau sudah urusan akhirat maka lihatlah seperti yang tadi. Diatas awan masih ada awan biar ibadah kita makin getol saja.
            Masih menjadi pemikiran umat apa yang aku tuangkan dalam cerita ini. Kemiskinan ekonomi masih menjadi kendala sebagian besar umat Islam. Katakan saja kalau ekonomi sebagain besar sudah mapan sepertinya tak akan menjadi kendala yang berarti. Justu banyaknya umat kita ini ada dibawah garis kemiskinan walau ada beberapa yang masuk katagori sudah mampu. Tinggal digerakkan saja agar yang masih berada di bawah ini bisa naik tingkatan.
            Umat Islam harus kaya! Seharusnya  seperti itu. Bagaimana mungkin bisa naik haji kalau miskin? Bagaimana mau sedekah kalau tidak punya duit! Bagaimana mau bayar zakat kalau kita sendiri masih menerima zakat? Inilah yang menjadi pemikiran kita. Harus dicarikan solusi agar tingkat kemapanan umat Islam diatas rata-rata.
            Dari shodakoh malah aku bicara ke yang lain-lain. Ya seperti itulah kalau sudah menulis. Banyak yang muncul seketika yang akhirnya menjadi pemikiran untuk diungkap. Tapi setidaknya dari shodakoh ini menjadikan kita teringat akan orang-orang  yang harus ditolong. Ada orang yang dengan apa yang kita berikan menjadikan hidupnya jadi lebih mudah lagi. Dengan shodakoh mudah-mudahan rejeki kita dipermudah Allah. Yakinlah akan kekuatan yang namanya shodakoh.

                                                                                                         Cirebon, 25 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar