Cerpen
KEKUATAN SHODAKOH
Oleh : Nurdin Kurniawan
Alhamdulillah
begitu mendengar ada orang yang melaksanakan syukuran atas nikmat Allah
yang telah diberikan pada hamba-Nya. Demikian yang aku ucapkan manakala
mendengar ada jamaah di Masjid An Nuriyah yang syukuran. Walau hanya sebatas
mendengar karena memang aku tidak bisa menghadiri acara tersebut. Kalau ada
acara seperti itu ingin sekali bisa menghadiri namun keadaan aku sendiri tidak
bisa hadir oleh sebab dan lain hal. Tapi mendengarnya saja sudah bersyukur. Itu
artinya ada jamaah yang sedang mempunyai kelimpahan rejeki sehingga bisa
berbagi dengan anggota jamaah yang lainnya.
Beberapa kali aku mendengar dari Pak
Kyai secara langsung kalau ingin cepat meningkat batas keimanan kita
diantaranya dengan shodakoh. Pak Kyai lalu membacakan ayat dari surat Al
Kautsar .
“Kalau ibadah kita ingin cepat
diterima Allah”
“Maka sholatlah dan bersedekah!”
Tak hanya itu
aku juga penah beberapa kali mendengar tausiah dari Ustad Yusuf Mansyur betapa
yang namanya kekuatan sedekah. Dari sedekah inilah orang bisa sukses.
Syukur itu yang aku lakukan dengan
beberapa kejadian banyaknya jamaah yang sering melakukan sedekah atas usaha
yang telah diraih. Kadang suka bertanya pada diri sendiri kapan aku
shodakohnya? Orang lain sudah berlomba-lomba sedekah sementara aku masih
dihimpit masalah urusan rejeki? Aku masih bekutat dengan apa yang disebut
sebagai upaya pembebasan hutang!
Massya
Allah! Inilah yang berbeda antara kondisi ekonomi jamaah yang satu dengan
jamaah yang lainnya. Ada yang sudah sukses sehingga kini yang namanya sedekah
sudah menjadi bagian hidupnya. Ada yang merintis ekonomi sehingga bisa hidup
saja sudah termasuk bagus, ada yang kini mulai beranjak menikmati apa hasil dari
usahanya, pokoknya macam-macam yang dialami orang. Inilah yang patut disyukuri.
Ternyata ada orang yang kondisinya jauh, jauh dibawah kita!
Hati ini senang ketika ada jamaah
yang dapat warisan sehingga bisa kurban sapi ketika hari raya Idul Adha. Hati ini merasa gembira manakalah ada yang
keinginnnya terkabul lalu ia membeli kambing lalu syukuran di Masjid An
Nuriyah. Rekan kita seperti Pak Matal, Subkhan, Uceng dll. sudah biasa
melakukannya. Pokoknya hati ini ikut merasakan dengan apa yang sedang dirasakan
jamaah. Itulah pentingnya kita mempunyai jamaah yang kuat. Sedikit ataupun
banyak yang syukuran sebagai anggota jamaah kita merasa gembira walau hanya
sebatas mendengar telah adanya acara syukuran.
Hari ini aku kedatangan Mang Darji yang
secara rutin suka datang ke rumah.
Khabar yang dibawanya adalah kalau hari ini Pak Matal mengadakan acara
syukuran atas nikmat Allah yang telah diberikan. Menyembelih kambing ujar Mang
Darji. Mendengarnya saja aku sudah beryukur. Kalau ada jamaah yang ikut sukses
setidaknya jamaah yang lain juga ikut gembira. Itulah salah satu dari kekuatan
shodakoh. Siapa-siapa yang shodakohnya kuat Insya
Allah akan dimudahkan rejekinya,
akan dimudahkan usahanya, akan dimudahkan keinginnnya. Maka tak heran dengan
mereka yang sudah berhasil akan semakin sering melakukan shodakoh. Ini sudah
bisa dirasakan langsung oleh yang bersangkutan.
Kini pertanyaan seperti itu harus
ditujukan pada diri sendiri. Kapankah aku bisa shodakoh seperti mereka? Mudah-mudahan
Allah mendengar apa yang sedang kita keluhkan, dan memberikan rejeki sehingga
kita-kita juga juga melakukan shodakoh seperti yang telah dilakukan oleh
teman-teman kita, amien.
***
Mimpi! Awalnya dari mimpi seperti inilah
apa yang kita inginkan insya Allah
akan terkabul. Ingin shodakoh kambing maka awali dengan sebuah mimpi! Anggap
saja kita sedang bermimpi ingin shodakoh kambing. Walau hanya sebuah mimpi
mudah-mudahan itu awal yang tepat. Setidaknya ada sebuah target yang harus
dicapai agar mimpi itu bisa terwujud.
Mereka yang sedang bermimpi ingin
shodakoh sapi maka bermimpilah! Walau hanya sebuah mimpi tapi ini tidak menutup
kemungkinan akan terwujud. Segalanya bisa memungkin. Dari sebuah mimpi inilah
akan terwujud suatu kenyataan. Bagaimana mungkin? Inilah yang sementara bisa dibayangkan oleh
orang-orang belum bisa melaksanakan syukuran. Kalau sudah waktunya nanti juga
bisa dilaksanakan. Walau hanya sebuah mimpi!
Wow… kalau begitu yang namanya mimpi
itu mahal? Ya jelas, siapa sih yang bisa bermimpi enak? Ternyata mimpi juga
butuh perencanaan yang matang. Kadang kita ingin sebuah mimpi yang indah tapi
yang muncul kemudian justru yang sebaliknya. Mimpi seram bahkan tak kuat untuk
diteruskan. Kita akhirnya bangun dari tidur karena saking ketakutan dengan
mimpi yang kita peroleh.
Mudah-mudahan dengan bermimpi yang sederhana
ini apa yang menjadi keinginan kita dapat terwujud. Mimpi agar kita bisa melaksanakan
shodakoh. Mimpi agar bisa menyumbang pembangunan masjid, mimpi agar kita bisa
menyumbang orang-orang yang tidak mampu. Pokoknya mimpi yang bagus-bagus.
Orang-orang yang seperti Mang Darji
yang ingin bisa mempunyai kendaraan bagus hanya sekedar penyambung kaki juga
merupakan sebuah mimpi. Aku yakin bagiku apa yang menjadi mimpi Mang Darji adalah
sebuah keinginan sederhana, tapi bagi Mang Darji hal itu sebuh mimpi yang cukup
berat. Tapi jangan dianggap remeh walau hanya sekedar mimpi. Bisa jadi karena
sebuah keinginan hal itu sampai
diceritakan pada orang lain agar yang diimpikan itu agar bisa dengan cepat terwujud.
Sholat dan bersedekahlah! Kalimat
sederhana yang sepertinya sudah tak asing bagi kehidupan kita sehari-hari. Laksanakan
sholat dengan sebaik-baiknya. Sebisa mungkin awal waktu seperti yang sudah diajarkan
di Masjid An Nuriyah. Satu lagi! Bersedekahlah! Kalau keduanya sudah bisa
dipadukan sepertinya apa yang menjadi keinginan kita akan dengan mudah
terkabulkan. Allah akan bukakan pintu rejeki pada hambanya yang mau mengejar
apa yang sudah dijanjikan. Mudah-mufahan jamaah Majmu Syarif yang kondisi ekonominya masih galau bisa menikmati apa yang sudah menjadi mimpinya. Mimpi,
setidaknya mimpi menjadi orang yang hidupnya jauh lebih baik dari yang kini
sedang kita alami. Semoga!
***
Kekuatan shodakoh adalah sebuah keajaiban yang pernah sungguh dirasakan oleh mereka
yang telah melaksanakannya. Bagaimana mungkin
dengan memberikan pada orang lain sesuatu akan berimbas pada apa yang
kita dapatkan? Inilah yang mungkin suka
tidak masuk akal. Namun demikian apa yang sudah dialami ini sudah tidak
disangsikan lagi. Sudah banyak orang yang dengan kesadarannya mengalami hal
yang seperti ini. Shodakoh sungguh merupakan suatu keajaiban. Bila kita ingin
berhasil maka sisihkan seberapa rejeki yang kita terima untuk diberikan pada orang lain. Mudah-mudahan apa yang aku
tulis ini bisa menggerakkan hati ini untuk sebisa mungkin memberikan shodakoh walau
kalau hanya dihitung dengan rupiah jumlahnya sungguh masih jauh dari yang
diharapkan.
Ada sesuatu yang berharga kalau Mang Darji datang ke
rumah. Ada saja khabar yang ia bawa. Ini seperti mengingatkan diriku agar
selalu bersyukur atas apa yang telah Allah berikan. Dibalik itu semua ada saja
orang yang hidupnya ternyata jauh dari apa yang kita bayangkan. Sungguh berapa
banyak orang yang hidupnya jauh dibawah kita.
Mereka serba kekurangan namun mereka tak mengeluh dengan apa yang sedang
diujikan. Sungguh tabah hati mereka yang seperti ini. Hal inilah yang kadang tidak
ada pada diri kita. Banyak-banyaklah
mengucapkan syukur dengan apa yang sedang kita terima. Hanya dengan syukur
itulah kita bisa merasakan apa yang telah Allah berikan pada diri kita.
Diatas awan masih ada awan, diatas
langit masih ada langit. Begitulah orang banyak memandang. Kalau begitu tak ada
kesudahannya. Kalau untuk memotivasi keimanan kita agar terus bertambah memang
bagus. Tapi ini jangan dinisbatkan pada upaya mencari kekayaan. Kalau begitu nanti
tidak ada hentinya. Sekedar mengingatkan
hati maka bila ini muncul kedalam hati
kita maka lihatlah orang-orang yang berada di bawah kita. Kalau sudah urusan akhirat
maka lihatlah seperti yang tadi. Diatas awan masih ada awan biar ibadah kita
makin getol saja.
Masih menjadi pemikiran umat apa
yang aku tuangkan dalam cerita ini. Kemiskinan ekonomi masih menjadi kendala
sebagian besar umat Islam. Katakan saja kalau ekonomi sebagain besar sudah mapan
sepertinya tak akan menjadi kendala yang berarti. Justu banyaknya umat kita ini
ada dibawah garis kemiskinan walau ada beberapa yang masuk katagori sudah
mampu. Tinggal digerakkan saja agar yang masih berada di bawah ini bisa naik
tingkatan.
Umat Islam harus kaya! Seharusnya seperti itu. Bagaimana mungkin bisa naik haji kalau
miskin? Bagaimana mau sedekah kalau tidak punya duit! Bagaimana mau bayar zakat
kalau kita sendiri masih menerima zakat? Inilah yang menjadi pemikiran kita.
Harus dicarikan solusi agar tingkat kemapanan umat Islam diatas rata-rata.
Dari shodakoh malah aku bicara ke
yang lain-lain. Ya seperti itulah kalau sudah menulis. Banyak yang muncul seketika
yang akhirnya menjadi pemikiran untuk diungkap. Tapi setidaknya dari shodakoh
ini menjadikan kita teringat akan orang-orang yang harus ditolong. Ada orang yang dengan apa
yang kita berikan menjadikan hidupnya jadi lebih mudah lagi. Dengan shodakoh mudah-mudahan
rejeki kita dipermudah Allah. Yakinlah akan kekuatan yang namanya shodakoh.
Cirebon, 25 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar