Artikel
BIJAK DI MEDIA SOSIAL
Oleh : Nurdin Kurniawan, S.Pd. *)
Siapasih hidup di jaman sekarang
yang tidak mengenal jejaring social? Jauh sudah terbelakang kalau kita yang
hidup di era informasi tidak mengikuti situs jejaring sosial. Ada banyak macamnya seperti yang banyak digunakan orang
seperti sekarang. Ada facebook, ada twitter, myspace, ada instagram.
Indonesia termasuk negara yang paling banyak penggunanya. Rata-rata yang sering
menggunakan jejaring sosial tersebut mempunyai akun lebih dari satu. Tak aneh
bila dengan jumlah penduduk Indonesia
yang sudah banyak (nomer 4 dunia) kini ditambah dengan satu pemilik nama dengan
beberapa akun yang dimiliki membuat Indonesia tercatat dengan jumlah pengguna
jejaring sosial yang paling banyak.
Menarik sekali dengan tingkahlaku para
pengguna jejaring sosial ini. Bila tidak bijak menggunakannya akan menjadi bumerang
bagi si pemilik akun. Dalam beberapa hari ini seperti pemberitaaan infotaiment
adalah perseteruan Ahmad Dhani sang musisi dengan Farhat Abbas, SH. sang
pengacara. Perseteruan ini bermula dari kicauan Farhat Abbas di twitter
mengomentari peristiwa musibah tabrakan yang melibatkan anak sang musisi yang
menelan korban jiwa yang lumayan banyak.
Mulanya hanya kicauan-kicauan biasa namun lama kelamaan mulai menyudutkan salah
satu pihak. Dari kicauan-kicauan ini tentu membuat berang sang musisi.
Tidak cukup berseteru lewat
kata-kata, kini tindakan yang dilakukan oleh Farhat Abbas ialah menggugat Ahmad
Dhani dan Ramdan Alamsyah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Farhat
Abbas menggugat Ahmad Dhani karena menurutnya ia telah dirugikan secara materi
dan imaterial dengan total gugatan mencapai 120 Miliar. Baginya dengan nilai
gugatan yang besar tidak akan mengurangi harta dari ayah Al, El, Dul ini. seperti
dikutip bintang.com pemilik akun @farhatabbaslaw berkicau kalau anak dibawah umur menabrak orang dan
tewas pakai mobil, yang bertanggungjawab dan dipenjara itu adalah ortunya!
Lebih sadis dari angeline. Pada kesempatan lain pemilik akun yang sama juga
berkicau Ayah anak penabrak 7 tewas mobil terbang dan pengacara palsunya itu
benar2 kurang ajar! Dipikirnya gue takut ditekan2 lewat media dan hukum? Mulailah
era saling mengadukan pada pihak yang berwajib karena kedua-duanya merasa nama
baiknya dicemarkan.
Harus bijak dalam menggunakan situs jejaring
sosial. Tidak selamanya situs jejaring
sosial selalu berefek buruk. Sebenarnya, semua kembali ke masing-masing
individu. Jika digunakan secara positif maka hasilnya akan baik, dan
sebaliknya. Kembali lagi semuanya pada para penggunanya. Bila kebablasan
maka ranah hukum sudah didepan mata.
Inilah perlunya kita berhati-hati dalam menggunakan situs jejaring sosial.
Dampak positif
Tidak dipungkiri banyak sekali
kemudahan dengan adanya jejaring sosial. Kita dapat belajar mengembangkan
keterampilan teknis dan sosial yang sangat dibutuhkan di era digital seperti
sekarang ini. Kita akan belajar bagaimana cara beradaptasi, bersosialisasi
dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
Memperluas jaringan pertemanan.
Berkat situs jejaring sosial, kita menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain
di seluruh dunia, meski sebagian besar di antaranya tidak pernah mereka temui
secara langsung.
Kita akan termotivasi untuk belajar
mengembangkan diri melalui teman-teman yang kita jumpai secara online, karena di sini kita berinteraksi dan menerima umpan balik satu
sama lain.
Situs jejaring sosial membuat kita menjadi
lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada
teman kita yang berulang tahun,
mengomentari foto, video dan status teman kita , menjaga hubungan persahabatan
meski tidak dapat bertemu secara fisik.
Dampak
negatif
Bercermin darim kasus Farhat Abbas
dengan Ahmad Dhani. Dulu ada kasus Prita Laura dengan salah satu rumah sakit bertaraf
internasional. Ini artinya ada pula efek
negatifnya bila menggunakan situs jejaring sosial. Dari beberapa kasus dampak negatif
jejaring sosial diantaranya kita menjadi
malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun
menjadi terganggu. Jika kita terlalu
banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk-beluk
berkomunikasi di kehidupan nyata seperti
bahasa tubuh dan nada suara menjadi
berkurang.
Situs jejaring sosial akan membuat kita
lebih mementingkan diri sendiri. Kita menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar
mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat
mengakibatkan kita menjadi kurang
berempati di dunia nyata.
Situs jejaring sosial membuat kita rentan
terhadap sensasi.
Banyak cara yang dilakukan orang
agar mudah diingat. Ada orang (biasanya artis) yang ingin kembali namanya
mencuat kepermukaan lalu membuat sensasi lewat media sosial. Dari situ lalu muncul tanggapan-tanggapan.
Namanya yang sudah redup tiba-tiba meroket lagi seiring dengan ocehan yang dikemukakan.
Bagi kita yang suka menggunakan
jejaring sosial tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring
sosial. Hal ini akan membuat kita semakin sulit untuk membedakan antara
berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata. Hal ini tentunya
akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan
tata bahasa. (timinternetsehat.com)
Situs jejaring sosial adalah lahan
subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu
apakah seseorang yang baru dikenal anak kita di internet, menggunakan jati diri
yang sesungguhnya. Masih diingat kasus seorang pengguna instagram. Dari
parasnya yang memang cantik karyawan swasta ini menggungah foto selfinya.
Rupanya ada orang yang berbuat buruk pada foto selfi yang cantik ini. Foto itu
diunggah lalu dijadikan ajang bisnis prostitusi online. Karuan saja si pemilik foto berang karena fotos selfinya
ada dalam daftar prostitusi online
yang dipajang si mucikari. Hati-hatilah terutama sipemilik wajah cantik dan
ganteng untuk tidak dengan mudah memasang foto selfi di jejaring sosial. Foto
atau apa saja kalau sudah ada di situs jejaring sosial akan mudah diunggah dan itu
artinya bisa menjadi milik siapa saja. Bila tidak ingin dimanfaatkan oleh orang
lain maka jangan sekali-kali kita mengunggahnya di situs jejaring sosial.
Itulah beberapa dampak baik negatif
ataupun yang positif pengguna situs jejering sosial. Kita harus bijak dalam
menggunakan situs jejaring sisial. Kemajuan teknologi memberikan kemudahan kita dalam berkomunikasi, namun juga
kita harus waspada terhadap hal-hal yang tidak dikehendaki. Jadilah orang yang
bijak memanfaatkan teknologi bagi kemajuan.
*) Praktisi pendidikan
Domisili di Gebang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar