Mengenai Saya

Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Nurdin Kurniawan, S.Pd. Bekerja sebagai PNS disalah satu sekolah di kota Kabupaten Cirebon. Selain sebagai guru aktif menulis di beberapa surat kabar yang ada di cirebon. Diorganisasi PGRI tercatat pula sebagai redaktur majalah Diaelktika, majalah milik PGRI Kab. Cirebon. Tinggal di Gebang yang merupakan Kampung Nelayan yang ada di Cirebon

Rabu, 26 Juni 2019

HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH (Artikel)


ARTIKEL

HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH
Oleh : Nurdin Kurniawan, S.Pd. *)

           
            Masih ingat ketika Mendikbud masih dijabat oleh Anies Baswedan bahwa Tahun Pelajaran Baru anak-anak wajib diantar oleh orangtuanya ke sekolah. Hanya sekali dalam setahun. Kegiatan awal tahun yang mengawali ikatan batin antara orangtua murid dengan pihak sekolah. Si orangtua menyerahkan anaknya ke pihak sekolah untuk dididik dan diajar. Kegiatan seperti ini sekaligus sebagai bentuk tanggungjawab orangtua menitipkan sang buah hati ke pihak sekolah.
            Sekolah yang dititipi orangtua anak didik tentu mempunyai tanggungjawab penuh untuk mendidik dan mengajarnya. Ada suatu bentuk ikatan yang tak terpisahkan antara orangtua si anak dan pihak sekolah. Jikalau dikemudian hari ada suatu permasalahan tentu baik pihak anak, orangtua  dan sekolah  bisa menyadari posisi dan tanggungjawabnya masing-masing.
            Kebijakan yang sudah bagus ini sekarang tidak terdengar lagi gaungnya mengingat Anies Baswedan sudah tidak menjadi menteri lagi. Namun karena yang bersangkutan sudah menjadi gubernur di Jakarta maka kebijakan mantan menteri pendidikan ini dituruskan di wilayah kerjanya saja yaitu di Jakarta. Sementara di daerah atau propisni yang lainnya tidak terdengar lagi.
            Dari iklan layanan masyarakat yang ditayangkan oleh Pemda Jakarta himbauan Gubernur Jakarta ini terus ditayangkan. Gubernur Anies Baswedan mengajak orangtua agar di hari pertama anak masuk sekolah agar orangtua mendampingi putra-putrinya dihari pertama ke sekolah. Orangtua diminta mengantar sang buah hati ke sekolah sambil menyerahkan  pendidikan anaknya ini dari orangtua pada pihak sekolah. Tak tanggung-tanggung sebagai bentuk tanggungajwab orangtua, sebagai seorang ayah,  Gubenrnur DKI Jakarta sendiri memberi contoh datang ke sekokah anaknya yang paling bungsu. Suatu  bentuk pertanggungjawaban orangtua yang memang peduli terhadap pendidikan anak tercinta.
            Bagi yang punya anak yang baru pertama kali sekolah di Paud  atau SD tentu punya kesibukan yang baru pula. Hari pertama anak masuk sekolah harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Berbagai macam pertanyaan lalu timbul jauh-jauh hari sebelum anak sekolah. Nanti dengan siapa berangkatnya? Siapa yang mengantarkannya? Anak betah atau tidak di sekolah yang baru? Segudang pertanyaan yang membuat kita sebagai orangtua susah untuk tidur. Belum lagi harus membeli berbagai perlengkapan anak seperti buku tulis, tas sekolah, sepatu dan lain-lainnya. Tahun Pelajaran Baru 2018-2019 memang membutuhkan persiapan tersendiri.
            Ada yang unik setiap memasuki Tahun Pelajaran Baru. Orangtua tentunya ingin agar anaknya bisa belajar semaksimal mungkin. Agar anak bisa mendengarkan penjelasan guru tentunya orangtua ingin agar anaknya bisa duduk di kursi deretan paling depan. Ingin agar sang buah hati mendapatkan perhatian maksimal dari guru.
            Di beberapa daerah seperti di Banyumas ada orangtua yang rela mengantarkan anaknya yang baru masuk kelas 1 shubuh-shubuh   dari rumah sudah berangkat sekolah. Tujuannya agar sang anak bisa memperoleh bangku yang paling depan yang dekat dengan gurunya. Kalau datangnya siang tentu mereka beranggapan tidak bakal mendapatkan kursi seperti yang diharapkan. Wajar jikalau orangtua si anak ini mengantarkan anaknya shubuh sekalipun. Demi sang anak orangtua rela berkorban walau ia sendiri tahu ruang kelas sekolah baru buka sekitar pukul 06.00. Itupun kalau yang pegang kuncinya rumahnya dekat dengan sekolah.
 Di Cirebon tak beda jauh seperti di Desa Getrakmoyan, Kecamatan Pangenan juga seperti itu. Orangtua yang anaknya masuk kelas 1 rela datang shubuh-shubuh agar sang anak bisa duduk di deretan paling depan. Agar tidak ditempati oleh murid yang lain maka tas ataupun identitas si murid sudah ditempel di meja menggunakan lakban bahkan ada yang dipaku.
            Kesibukan lain yang paling terlihat manakala kedua orangtuanya juga bekerja. Dengan siapa nanti si anak berangkat , pengawasan dan sebagainya? Pokoknya hari pertama anak masuk sekolah memang bikin repot semua orangtua. Kalaulah si anak yang baru masuk Paud  atau SD mau dilepas (ditinggal) begitu saja setelah diantar tentu tak jadi masalah. Ada anak yang pada hari pertama masuk sekolah ini tak mau ditinggal orangtua. 
Sebagai orangtua juga tak tega bila melihat si buah hatinya yang baru masuk sekolah ditinggal. Alhasil si orangtua terpaksa dalam beberapa minggu pertama harus menunggui si buah hati agar mau bersekolah. Bagaimana pula dengan pekerjaan si orangtua yang ditinggal karena  harus menunggui si anak sekolah? Tentu tidak enak pula ditinggal karena alasan menunggu anak. Ya… inilah yang harus diperhatikan lebih jauh oleh orangtua yang kebetulan kedua-duanya bekerja. Kalau di Jakarta gubernurnya menyadari bahkan menganjurkan agar si orangtua harus mengantar si buah hati di hari pertama masuk sekolah. Gubernur mengingatkan agar kepala-kepala kantor atau intansi harus menyadari kalau nanti ada anak buahnya yang datang terlambat harus dimaklumi dengan catatan  si pegawai tadi habis mengantar anaknya masuk sekolah di hari pertama.
            Pernah penulis menyaksikan ada anak yang baru masuk TK dimana ia tak mau ditinggal sama sekali oleh orangtuanya. Punya pembantu tapi tak ingin ditunggui oleh sang pembantu harus oleh orangtuanya sendiri. Bila ditinggal? Si anak menangis! Punya anak yang seperti ini memang merepotkan. Kalau kita bentak tentu sekolahnya akan mogok dan tak bagus buat perkembangan si anak. Pintar-pintar saja sebagai orangtua kalau sudah menghadapi anak yang seperti ini. Gantian antar suami dengan istri agar si anak mau sekolah, terus dan terus sampai akhirnya si anak mau untuk diantar sang pembantu atau bahkan bisa sendiri sekolah tanpa ada yang mengantarnya.
            Minggu pertama Tahun Pelajaran Baru di sekolah menjadi amat penting untuk membangun prinsip pengelolaan kelas yang efektif. Salah satu kunci mengatasinya adalah mengelola hari-hari pertama dan minggu-minggu awal masa sekolah secara cermat dan hati-hati. Mengingat, kesan awal tahun ajaran tersebut menentukan keberhasilan pembelajaran selanjutnya. Untuk itu, manfaatkan masa awal tahun ajaran ini untuk menyampaikan aturan dan prosedur yang kita gunakan di kelas. Ajaklah anak kita bekerja sama untuk mematuhinya dan terlibat aktif dalam semua aktivitas pembelajaran. Membangun ekspektasi, aturan, dan aktivitas rutin di minggu-minggu awal tersebut sangat membantu memperlancar dan memudahkan pengembangan lingkungan kelas yang positif.        
            Menyadari bahwa anak adalah bagian dari kehidupan orang tua dan orang tua punya kendali pada anak, maka perlu disadari bahwa penyesuaian diri anak adalah juga penyesuaian diri orang tua. Ada tipe orang tua yang menyadari bahwa dirinya juga perlu menyesuaikan diri dengan kebutuhan anak yang memasuki tahun pelajaran baru. Di sisi lain ada juga orang tua yang tidak terpikir bahwa anak membutuhkan bantuan orang tua dalam menghadapi perubahan yang ada di tahun pelajaran baru. Pilihannya ada di tangan orang tua. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kesadaran akan perlunya penyesuaian diri yang baik dapat membantu anak dan orang tua menjalani hari-harinya penuh bahagia tanpa beban.
            Demi dan untuk anak kita sebagai orangtua harus rela berkorban, tidak hanya pikiran, tenaga , uang bahkan kehadiran kita di sekolah pada hari pertama anak masuk sekolah. Apapun bentuk pengorbanan bapak dan ibu semua tentu agar anak kita bisa beradaptasi di sekolahnya yang baru, bisa bergaul dengan teman-temannya. Semoga apa yang kita berikan sebagai orangtua pada anaknya adalah yang terbaik buat anak kita. Kedatangan orangtua di sekolah merupakan bentuk tanggungjawab akan pendidikan dan masa depan si anak.
Selamat memasuki Tahun Pelajaran Baru 2018-2019, selamat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) mudah-mudahan tidak terdengar lagi berita-berita tentang perploncoan di saat MPLS.
                                                                                               *) Praktisi Pendidikan
                                                                                                   Domisili di Gebang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar