Cerpen
ZIARAH
Bagian Kesembilan
Sunan Gresik
Oleh : Nurdin Kurniawan
Tak terasa satu
per satu makam para waliyullah dapat aku
ziarahi. Kini bus mengarah pada makam waliyullah berikutnya yaitu makam Syekh
Maulana Malik Ibrahim atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gresik. Dari kota Lamongan menyusuri redupnya
malam menuju kota Gresik. Berangkat usai sholat isya dan baru sampai di lokasi
sekitar makam Sunan Gresik hampir pukul 21.00.
Lokasi parkir bus tak jauh dengan
lokasi makam . Peziarah hanya perlu jalan kaki beberapa menit untuk sampai di
makam Sunan Gresik. Seperti biasa sepanjang lorong menuju lokasi makam dipenuhi
oleh para pedagang cinderamata khas Sunan Gresik. Banyak juga penjual makanan yang menggugah selera. Tingggal berhenti saja dan
pesan kalau memang kita dalam keadaan lapar.
Makam Sunan Gresik
Syekh Maulana Malik Ibrahim
Makam Syek Malulana Malik Ibrahim
dapat terlihat dari luar. Peziarah dengan leluasa melihat makam Sunan Gresik.
Ada 3 makam disana yang sejajar dengan makam Sunan Gresik, salah satunya adalah
istri beliau .
Rombongan
melaksanakan sholat isya dahulu disekitar lokasi makam Sunan Gresik. Aku yang
sudah melaksanakan sholat ketika di tempat ziarah Sunan Drajat tak ikut bagian.
Kesempatan ini aku gunakan dengan mencari
makanan untuk menutup rasa lapar yang cukup lumayan. Membeli jajanan semacam baso tusuk. Harganya sangat terjangkau
hanya Rp. 2.000 untuk satunya. Memang ukurannya macam-macam, ada yang kecil
mungkin harganya Rp. 1.000 yang sedang
yang Rp. 2.000 dan yang besar sekali entah berapa harganya aku juga tidak
sempat bertanya.
Rombongan berdoa di makam Sunan Gresik dengan mengambil posisi sebelah utara. Sudah
ada 3 rombongan dari daerah lain yang lebih dahulu mengambil tempat untuk
berdoa. Belum lagi rombongan lain yang juga sedang mencari tempat yang kosong
untuk berdoa. Sunggguh nikmat bisa berdoa bersama-sama dengan Pak Kyai.
Masih
dalam komplek yang sama ada lagi satu
makam orang alim yaitu makam Syekh Ishak yang tak lain adalah Bapak dari Sunan
Giri. Kamipun lalu bergeser dekat makam Syekh Ishak. Ditempat inipun tahlilah
dikumandangkan lagi. Memang antara Syek Maulana Malik Ibrahim dan Syekh Ishak
masih satu level. Usianyapun diperkirakan tak jauh beda. Kalau Syekh Maulana
Malik Ibrahim melahirkan Sunan Ampel maka Syek Ishak ini melahirkan Sunan Giri.
Siapa
pula Sunan Gresik ini sehingga makamnya banyak diziarahi orang? Marilah kita
cari tahu sejarah orang besar ini.
Meninggalnya saja kuburannya tak pernah sepi diziarahi orang apalagi
ketika hidupnya pasti beliau ini bukanlah sembarang orang.
Maulana
Malik Ibrahim atau lebih dikenal dengan Syek Magribi atau Sunan Gresik. Beliaulah
yang mula pertama menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Berkat usaha dan
jasanya , penduduk P. Jawa yang kala itu masih banyak yang memeluk agama Hindu
dan Budha kini banyak yang memeluk
Islam.
Setelah cukup dewasa, Maulana Malik Ibrahim diminta
ayahnya Barebat Zaenul Alam agar
merantau berdakwah kearah selatan. Ia beserta 40 rombongan yang menyertainya mengarungi samudra berhari-hari. Mereka
kemudian berlabuh di Sedayu, Gresik tahun 1380 M.
Dari
sinilah Maulana Malik Ibrahim meluncurkan dakwahnya dengan gaya menjauhi
konfrontasi. Sunan melakukan sesuatu yang sangat sederhana. Ia membuka warung
menjual rupa-rupa makanan dengan harga murah.
Sunan
juga merasa perlu membuka bilik-bilik untuk menimba ilmu bersama. Model belajar seperti inilah yang kemudian
dikenal dengan nama pesantren. Dalam mengajarkan ilmunya , Maulana Malik
Ibrahim mempunyai kebiasaan yang khas yaitu meletakkan Al Qur’an atau kitab
hadist diatas bantal. Karena itulah ia kemudian dijuluki dengan “Kakek Bantal”.
Selain
sebagai ulama, Maulana Malik Ibrahim juga adalah seorang tabib. Diceritakan ia
pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Champa. Besar
kemungkinan istri raja itu masih kerabat dengan istrinya.
Setelah
selesai membangun dan menata padepokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M , Maulana Malik Ibrahim
wafat. Makamnya terdapat di Desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur. Saat ini
jalan yang menjuju makam tersebut dinamai Jalan Malik Ibrahim.
***
Waktu
sudah menunjukkan pukul 22.05 WIB usai sudah salah satu makam diziarahi. Dari
Sunan Gresik kini rencananya akan dilanjutkan ke Sunan Giri. Peziarah satu per
satu memasuki lagi busnya. Perjalanan malam siap dilanjutkan kembali.
Sepanjang
jalan masih banyak manusia yang melakukan aktivitasnya. Sekitar tempat ziarah
memang kota yang tak pernah mati. Ada saja kesibukan penduduknya melakukan
aktivitas sehari-hari. Beruntung memang punya rumah yang dekat dengan rumah
terakhirnya para waliyulllah. Apapun bisa dijadikan tempat untuk usaha. Inilah
rejeki lain dari wisata religi. Penduduk jelas sangat diuntungkan dengan adanya
wisata religi seperti halnya ziarah Wali Songo.
Subhanallah! Sunggguh nikmat
melakukan ziarah kubur seperti yang aku lakukan saat ini. Banyak sekali manfaat
yang didapat. Selain untuk mengenang akan sebuah peristiwa yang akan datang
yang bernama kematian, juga kegiatan seperti ini anggap saja sebagai napak
tilas perjuangan para wali dalam menyebarkan agama Allah. Sudah barang tentu banyak
rintangan dan hambatan yang ditemui sepanjang perjalanannya. Dengan penuh
kesabaran akhirnya masyarakat yang tadinya banyak yang memeluk agama Hindu dan
Budha sekarang banyak yang memeluk Islam. Allahu
Akbar.
Sayup-sayup
pembicaraan mulai tak terdengar lagi. Perjalan disiang hari dan kini malam hari
memang masih terasa sangat melelahkan.
Dengan tujuan yang jelas hal ini terus dilakukan. Masih ada beberapa tempat
ziarah yang belum didatangi. Kami datang untuk bersilaturahmi hai waliyullah.
Kami datang dari jauh ingin mengunjungimu. Kami datang dari jauh ingin berdoa
disamping pusaramu. Kami datang ingin seperti dirimu dengan menorehkan sejarah
yang banyak dikagumi. Syiar agama yang telah engkau lakukan yang akhirnya
menjadikan kami muslim. Sungguh besar dan mulia apa yang telah engkau berikan
pada kami.
Dalam
perjalanan malam ini kami datang. Dalam perjalanan malam ini masih banyak
tempat yang akan kami tuju. Berilah kami kemudahan Ya Allah untuk bisa ziarah di makam
para kekasihmu. Berilah kemudahan agar kami bisa menyelesaikan semua rute yang
telah kami canangkan.
Tak
terasa bus sudah berhenti lagi. Rupanya makam Maulana Malik Ibrahim dengan
makam Sunan Gresik tak terlalu jauh. Pukul
22.45 kami sudah ada di komplek makam Sunan Giri. Alhamdulillah salah satu tempat lagi bisa kami datangi. Semoga
perjalanan yang kami lakukan malam ini memberikan manfaat bagi semuanya, amien.
Cirebon, 13 Agustus 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar