Cerpen
CARI PELUANG
Oleh : Nurdin Kurniawan
Hujan pagi masih terasa walau masih
di bulan-bulan kering alias masih di musim kemarau. Perubahan cuaca terasa sekali
tak bisa ditentukan. Sudah kehendak Allah kalau di Bulan Juli ini hujan masih
sering saja terjadi. Pagi inipun hujan rintik-rintik membasahi bumi yang ingin
sekali minum karena kehausan. Tadinya aku akan sempatkan datang ke sekolah lama
untuk mengambil beberapa berkas yang masih tersisa namun cuaca yang kurang mendukung yang membuat diriku urung
untuk melakukannya. Nanti saja kalau kira-kira cuacanya baik.
Adanya jadwal mengajar yang seperti
sekarang ini membuat peluang untuk meliput beberapa sekolah menjadi terhambat.
Setiap harinya ada saja jam mengajar. Tidak bemaksud mau membanding-bandingkan
dengan yang dulu. Sekarang ini bila mau meliput ke sekolahan sangat susah.
Kalau dicari peluangnya sedikit sekali. Bisa sih diakali agar aku bisa keluar
namun sangat riskan. Jadi sekarang ini aku sedang cari-cari peluang. Kita-kira
dihari mana aku bisa meliput kegiatan yang ada di sekolah. Mudah-mudahan apa
yang sudah biasa aku lakukan akan tetap berlangsung. Bagaimanapun tugas
jurnalistik sangat membantu dalam pengembangan karirku dimasa yang akan datang.
Sedang menunggu artikel yang aku
buat di koran. Kalau tidak langganan koran memang ada kesulitan bilamana naskahku dimuat.
Makanya aku sering membeli koran hanya untuk memastikan apakah tulisan yang aku
buat itu ada dalam koran tersebut atau
tidak. Beruntung tukang koran sering datang ke sekolah. Aku jadi bisa
menanyakan langsung apakah tulisan itu dimuat atau tidak.
“Coba pak koran Fajar Cirebon dan
Kabar Cirebonnya?”
Si tukang koran
lalu meminjamkan padaku 2 koran yang aku minta.
Aku lihat langsung rubrik opini. Kalau ternyata ada tulisanku maka aku membelinya
langsung 2 tapi manakala tidak ada tulisanku maka aku hanya membelinya satu.
Kalau dua koran itu memuat tulisanku semua maka aku akan membelinya 4
sekaligus. Ini dimaksudkan agar aku juga punya arsipnya.
Saat penantian yang paling seru adalah
kalau hari Sabtu. Disitu ada rubrik cerpen. Kalau masalah penulisan cerpen
sudah menjadikan suatu hal yang sepertinya wajib aku tuliskan. Makanya kalau
cerpen dalam seminggu aku bisa menghasilkan lebih dari 3 judul. Tidak akan
kekurangan stok kalau untuk cerpen. Jadi amatlah senang kalau sudah memasuki
hari Sabtu. Mencari-cari tulisan selain cerpen ada pula harapan di artikel bisa
dimuat. Itulah beberapa harapan yang suka muncul berkenaan dengan hari-hari
yang ada.
Punya
tabungan tulisan? Wah… kebetulan dalam bulan ini ada 2 tulisan satu di Kabar
Cirebon dan satu di Fajar Cirebon yang belum aku ambil honornya. Senang
manakala ada 1 tulisan lagi yang akan muncul. Sekalian jalan agar tidak habis
di onglos, maklumlah kantor redaksinya cukup jauh juga. Setidaknya kalau 2
judul lumayan untuk pengganti bensin. Makanya yang satu judul ini aku pending dulu mengambilnya. Menunggu sampai
judulnya banyak yang dimuat. Kan enak
kalu datang ke redaksi jumlah tulisan yang dimuat bisa dijadikan pembanding dengan
harga bensin. Ha..ha..ha....
Usai
sahur diluar sana masih hujan
rintik-rintik. Kalau untuk tidur lagi sepertinya hal yang sangat pas aku
lakukan. Berhubung harus ada tulisan yang bisa muncul menjadi kenangan hidup
dalam sehari ini maka aku relakan untuk tidak bobo lagi. Manuju laptop dan langsung
aku buka dengan tulisan. Mengalir bagi air
mau kemana saja aku bawa. Kalau lagi ada ide yang hendak aku tuangkan
sepertinya harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sebuah tulisan seperti ini
bila tak ada ide suka berhenti dalam waktu yang cukup lama. Mudah-mudahan
selalu saja ada ide sehingga aku bisa menorehkan apa yang sedang terjadi pada
hari ini.
Menghela
nafas sambil menatap masa lalu dan menatap masa yang akan datang. Kehidupan
memang bergulir dengan cepatnya. Bila
kita tidak mengantisipasinya maka akan rugilah karena hari berlalu dengan
begitu saja. Aku senantiasa berusaha agar apa yang terjadi pada hari ini bisa
ditorehkan melalui sebuah cerita. Cerita baik yang memang orisinil terjadi pada
diriku ataupun hasil rekayasa dari seseorang. Pokoknya apa yang bisa dituangkan
dalam sebuah tulisan maka tuangkanlah agar bisa memberikan sesuatu yang sangat
bermakna.
Masih
memainkan tut di laptop. Cari peluang! Seperti itulah yang sedang aku lakukan
pada minggu pertengahan di Bulan Ramadhan. Bulan yang penuh berkah bagi umat Islam. Begitu pula
dengan apa yang dilakukan diriku pada saat ini. Mudah-mudahan apa yang aku
lakukan ini mendapatkan berkah.
Oh
ya… tadi malam di Masjid Al Ikhlas ada khataman untuk yang pertama. Di target
setidaknya 2 kali khatam seperti Ramadhan tahun yang lalu. Isi kegiatan yang
bermanfaat selama di Bulan Ramadhan.
Sementara
waktu aku tutup dahulu untuk memberikan kesempatan ide-ide yang brilian muncul
ke permukaan. Lakukan aktivitas sekarang ini dengan sesuatu yang sangat
bermanfaat bagi semuanya. Allah memberkati kita semua, amien.
Cirebon, 23 Juli 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar