Mengenai Saya

Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Nurdin Kurniawan, S.Pd. Bekerja sebagai PNS disalah satu sekolah di kota Kabupaten Cirebon. Selain sebagai guru aktif menulis di beberapa surat kabar yang ada di cirebon. Diorganisasi PGRI tercatat pula sebagai redaktur majalah Diaelktika, majalah milik PGRI Kab. Cirebon. Tinggal di Gebang yang merupakan Kampung Nelayan yang ada di Cirebon

Selasa, 25 Juni 2019

CARI PELUANG (Artikel)


Cerpen
CARI PELUANG
Oleh : Nurdin Kurniawan

            Hujan pagi masih terasa walau masih di bulan-bulan kering alias masih di musim kemarau. Perubahan cuaca terasa sekali tak bisa ditentukan. Sudah kehendak Allah kalau di Bulan Juli ini hujan masih sering saja terjadi. Pagi inipun hujan rintik-rintik membasahi bumi yang ingin sekali minum karena kehausan. Tadinya aku akan sempatkan datang ke sekolah lama untuk mengambil beberapa berkas yang masih tersisa namun cuaca yang  kurang mendukung yang membuat diriku urung untuk melakukannya. Nanti saja kalau kira-kira cuacanya baik.
            Adanya jadwal mengajar yang seperti sekarang ini membuat peluang untuk meliput beberapa sekolah menjadi terhambat. Setiap harinya ada saja jam mengajar. Tidak bemaksud mau membanding-bandingkan dengan yang dulu. Sekarang ini bila mau meliput ke sekolahan sangat susah. Kalau dicari peluangnya sedikit sekali. Bisa sih diakali agar aku bisa keluar namun sangat riskan. Jadi sekarang ini aku sedang cari-cari peluang. Kita-kira dihari mana aku bisa meliput kegiatan yang ada di sekolah. Mudah-mudahan apa yang sudah biasa aku lakukan akan tetap berlangsung. Bagaimanapun tugas jurnalistik sangat membantu dalam pengembangan karirku dimasa yang akan datang.
            Sedang menunggu artikel yang aku buat di koran. Kalau tidak langganan koran memang  ada kesulitan bilamana naskahku dimuat. Makanya aku sering membeli koran hanya untuk memastikan apakah tulisan yang aku  buat itu ada dalam koran tersebut atau tidak. Beruntung tukang koran sering datang ke sekolah. Aku jadi bisa menanyakan langsung apakah tulisan itu dimuat atau tidak.
            “Coba pak koran Fajar Cirebon dan Kabar Cirebonnya?”
Si tukang koran lalu meminjamkan padaku 2 koran yang aku minta.  Aku lihat langsung rubrik opini. Kalau ternyata ada tulisanku maka aku membelinya langsung 2 tapi manakala tidak ada tulisanku maka aku hanya membelinya satu. Kalau dua koran itu memuat tulisanku semua maka aku akan membelinya 4 sekaligus. Ini dimaksudkan agar aku juga punya arsipnya.
            Saat penantian yang paling seru adalah kalau hari Sabtu. Disitu ada rubrik cerpen. Kalau masalah penulisan cerpen sudah menjadikan suatu hal yang sepertinya wajib aku tuliskan. Makanya kalau cerpen dalam seminggu aku bisa menghasilkan lebih dari 3 judul. Tidak akan kekurangan stok kalau untuk cerpen. Jadi amatlah senang kalau sudah memasuki hari Sabtu. Mencari-cari tulisan selain cerpen ada pula harapan di artikel bisa dimuat. Itulah beberapa harapan yang suka muncul berkenaan dengan hari-hari yang ada.
Punya tabungan tulisan? Wah… kebetulan dalam bulan ini ada 2 tulisan satu di Kabar Cirebon dan satu di Fajar Cirebon yang belum aku ambil honornya. Senang manakala ada 1 tulisan lagi yang akan muncul. Sekalian jalan agar tidak habis di onglos, maklumlah kantor redaksinya cukup jauh juga. Setidaknya kalau 2 judul lumayan untuk pengganti bensin. Makanya yang satu judul ini aku pending dulu mengambilnya. Menunggu sampai judulnya  banyak yang dimuat. Kan enak kalu datang ke redaksi jumlah tulisan yang dimuat bisa dijadikan pembanding dengan harga bensin. Ha..ha..ha....
Usai sahur diluar sana masih hujan  rintik-rintik. Kalau untuk tidur lagi sepertinya hal yang sangat pas aku lakukan. Berhubung harus ada tulisan yang bisa muncul menjadi kenangan hidup dalam sehari ini maka aku relakan untuk tidak bobo lagi. Manuju laptop dan langsung aku buka dengan tulisan. Mengalir bagi air  mau kemana saja aku bawa. Kalau lagi ada ide yang hendak aku tuangkan sepertinya harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sebuah tulisan seperti ini bila tak ada ide suka berhenti dalam waktu yang cukup lama. Mudah-mudahan selalu saja ada ide sehingga aku bisa menorehkan apa yang sedang terjadi pada hari ini.
Menghela nafas sambil menatap masa lalu dan  menatap masa yang akan datang. Kehidupan memang bergulir  dengan cepatnya. Bila kita tidak mengantisipasinya maka akan rugilah karena hari berlalu dengan begitu saja. Aku senantiasa berusaha agar apa yang terjadi pada hari ini bisa ditorehkan melalui sebuah cerita. Cerita baik yang memang orisinil terjadi pada diriku ataupun hasil rekayasa dari seseorang. Pokoknya apa yang bisa dituangkan dalam sebuah tulisan maka tuangkanlah agar bisa memberikan sesuatu yang sangat bermakna.
Masih memainkan tut di laptop. Cari peluang! Seperti itulah yang sedang aku lakukan pada minggu pertengahan di Bulan Ramadhan. Bulan yang  penuh berkah bagi umat Islam. Begitu pula dengan apa yang dilakukan diriku pada saat ini. Mudah-mudahan apa yang aku lakukan ini mendapatkan berkah.
Oh ya… tadi malam di Masjid Al Ikhlas ada khataman untuk yang pertama. Di target setidaknya 2 kali khatam seperti Ramadhan tahun yang lalu. Isi kegiatan yang bermanfaat selama di Bulan Ramadhan.
Sementara waktu aku tutup dahulu untuk memberikan kesempatan ide-ide yang brilian muncul ke permukaan. Lakukan aktivitas sekarang ini dengan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi semuanya. Allah memberkati kita semua, amien.

                                                                                                        Cirebon, 23 Juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar