ARTIKEL
FENOMENA PELAKOR
Oleh
: Nurdin Kurniawan, S.Pd. *)
Tadinya
sempat bertanya-tanya kok kalimat yang satu ini seringkali muncul dalam
pemberitaan di media sosial. Penasaran apa arti dari istilah pelakor jadi
terpaksa dibaca sampai tuntas. Kini jadi tahu yang namanya pelakor itu
singkatan dari Perebut Laki Orang. Suatu istilah yang kemudian bisa memperkaya perbendaharaan
kata dan masuk di Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI).
Pelakor
kemudian menjadi suatu gaya hidup setelah salah seorang artis papan atas yang
juga punya hobi memperkeruh rumahtanggga orang. Gonta-ganti pasangan yang
kesemuanya lelaki yang sudah menjadi suami orang. Sebutan yang kemudian melekat
pada seorang artis seperti Jennifer Dunn yang suka memajang kemesraan dengan
lelaki lain di instagram. Dari sinilah kemudian istilah pelakor menjadi
terkenal.
Pelakor
malah menjadi viral setelah postingan seorang wanita di daerah Tulungangung
mendamprat salah seorag temannya yang sering chatting dengan sang suami. Merasa
dikhianati oleh teman akrabnya sendiri lalu si wanita tadi mendamprat teman wanita yang menjadi teman chatting sang
suami berkeluhkesah. Video ini menjadi viral karena si wanita tadi yang
berinisial OV menyawer si pelakor dengan
uang yang cukup banyak. Terlihat jelas uang pecahan Rp. 100.000 dan Rp. 50.000-an.
Unggahan
video pelakor dari Tulungangung membuat si wanita yang berinisial N kebanjiran
komentar negatif di akun facebooknya. Laki-laki yang berinisial D yang diperebutkan
tampak ada disitu namun tak bisa bernbuat banyak. Ia hanya bisa menyaksikan OV
sang istri memarahi si pelakor. Suatu bentuk perlakuan yang kadang dinilai
tidak manusiawi. Namun seperti itulah hukuman sosial yang berlaku di
masyarakat. Kadang lebih keji dari hukuman pidana sekalipun.
N
yang diperlakukan seperti itu oleh OV tak akan mengajukannnya ke meja hijau. N
yang tak lain adalah teman OV dahulu ketika keduanya masih bergelut di panggung
hiburan sebagai penyanyi dangdut.
Tak
berselang lama muncul lagi di WA group dan di facebook pelakor yang rupanya
masih dari Jawa Timur. Entah propinsi yang satu ini sering sekali mengunggah
para pelakor. Dengan logat bahasa jawa timurannnya si wanita ini juga
mengumpat-umpat si pelakor. Berbeda dengan kasus yang pertama yang menyawer dengan uang ratusan ribu, kali
ini si wanita itu hanya menyawer dengan
daun. Mulutnya terus-terusan mengumpat si pelakor sambil tangannya menyewerkan
potongan daun pisang ke arah si pelakor.
Wanita
kalau sudah bertemu wanita dan memperebutkan laki-laki ucapannya kadang tidak
bisa distop. Terus nyerocos seolah tak pernah habis itu yang namanya kalimat.
Mengeluarkan unek-unek justru pada teman wanita sendiri bukan pada si lekaki yang
menjadi predikat pembicaraan.
Selingkuh
Fenomena
pelakor ini sebenarnya hanya menyudutkan salah satu pihak saja yaitu si wanita.
Kalau mau jujur seharusnya jangan hanya si wanita yang disalahkan, pasti si
laki-laki juga yang membuat permasalahan seperti ini terjadi. Rupanya hanya berani pada
orang satu jenis (wanita) saja sehinggga tak mau melabrak sang suami.
Bila
yang terjadi si suami dengan wanita lain hal ini sudah masuk dalam ranah
selingkuh. Si laki-laki suka dan si wanita juga meladeni. Selama berjalan
baik-baik saja maka amanlah posisi si laki-laki dan si wanita. Kalau sudah ketahuan barulah
menjadi permasalahan. Wanita yang menjadi istri yang sah karena punya uang dan
kedudukan lalu melabrak si pelakor tadi. Kalau kasusnya wanita biasa saja tentu
yang terjadi adalah dimadu , dijadikan istri kedua bukan pelakor lagi.
Memang ada kalanya pasangannya yang sah tidak memiliki
kelebihan yang dipunyai seperti Wanita Idaman Lain (WIL) atau Pria Idaman Lain (PIL).Tetapi harus
diingat bahwa keluarga dan pasangan yang sah adalah bagian hidup yang sampai
kapanpun akan menerima kondisi dan keadaan kita yang bagaimanapun, pendukung
yang tidak pamrih dan yang lebih berhak menerima perhatian dan kasih sayang.
Hanya saja kalau sudah masuk dalam ranah perselingkuhan kadang nasehat yang
logis sekalipun susah untuk bisa diterima. Namanya juga orang sedang kasmaran bahkan orang bilang bila sedang kasmaran tahi
kotok (ayam) juga terasa coklat.
Laki-laki
yang sudah terdesak ketahuan oleh istri sahnya gara-gara selingkuhannya
dilabrak tentu punya argumen yang mendukung perselingkuhan tadi. Biasanya akan
mengungkapkan kalau manusia tak ada yang sempurna. Dalih klasik namun jitu
untuk dijadikan alasan.
Dalih, yang berkata manusia tak ada
yang sempurna, dalih tak bisa bohongi diri atas perasaannya, padahal semua
keputusan ada pada diri sendiri toh ? Tinggal kita buka mata hati dan
peka perasaan, bahwa jika memang hal itu salah, akui saja salah, intinya kita
harus bisa menghindari sesuatu yang "gak mau rugi" disukai orang
selain suami atau ingin dimiliki orang lain sementara kita sudah berada
dalam ikatan komitmen dalam keluarganya yang sah.
Pembelaan diri memang sangat
dibutuhkan apalagi bila melihat si wanita yang menjadi WIL tadi sudah dilabrak
sampai disawer segala. Kasihan kalau sudah melihat perlakuan seperti itu. Hanya
karena biasanya si istri sah punya “kekuasaan” lebih si laki-laki hanya ikut
terdiam duduk dari kejauhan dengan sesekali ikut melirik. Takut di skak
barangkali oleh si mamih.
Walau fenomena pelakor ini menimbulkan pro dan
kontra di masyarakat nanti kembali pada kita masing-masing tergantung dari sudut
mana kita melihatnya. Bagi wanita yang namanya pelakor tentu tak ada sisi
positifnya baik dilihat
dari segi agama maupun hubungan sosial, karena selingkuh adalah suatu
pengkhianatan dan kejahatan terselubung.
Konselor dan
terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Anggia Chrisanti seperti
dilansir Tempo.co. menjelaskan ada beberapa kesalahan nyata
sehingga seseorang rentan dan dengan mudahnya dicap sebagai pelakor. Berikut
ini rinciannya: 1. Diduga memiliki kedekatan spesial dengan pasangan, khususnya
suami, orang lain, baik terkait pekerjaan maupun tidak 2. Banyak ditemukan
bukti dan saksi kebersamaan, bahkan di luar kepentingan pekerjaan 3. Bukti
pembicaraan melalui telepon atau chatting yang dianggap tidak biasa. Misalnya,
terlalu sering dan atau dengan bahasa atau panggilan yang dianggap tidak biasa,
dan atau dengan konten yang tidak seharusnya, terlalu perhatian atau terlalu
vulgar 4. Ditemukan beberapa pemberian barang, baik barang sungguhan maupun
bukti transfer uang dalam jumlah dan intensitas yang tidak biasa 5. Kedekatan
berbanding lurus dengan munculnya informasi keretakan rumah tangga seseorang
yang sedang dekat dengan orang tersebut, terlebih jika sampai sampai berpisah.
Romantika hidup berumahtangga memang
banyak sekali. Mengarungi bahtera rumahtangga memang tidaklah mudah. Setelah
sekilan tahun lamanya terbina muncul yang namanya riak, ombak bahkan gelombang.
Kalau tidak kuat bahtera yang kita arungi bisa jadi akan pecah dihembas gelombang
yang dahsyat. Bisa jadi gelombang yang dimaksud tadi adalah munculnya pelakor.
Jadi harus waspada kaum wanita bila menjumpai sang suami seperti yang
diutarakan oleh terapis Anggia Chisanti.
Fenomena pelakor ini memang unik dan
bisa dialami siapa saja. Dari beberapa kasus yang muncul justru pelakor ini
adalah teman dekat anda sendiri. Jadi mulai sekarang berhati-hatilah bila punya
teman dekat yang sudah terbilang sangat dekat. Bisa jadi pagar makan tanaman
yang masih sejurusan dengan pelakor.
Introspeksi diri kenapa sampai
muncul pelakor? Mudah-mudahan tidak terjadi dalam rumahtangga kita yang sudah
lama dibina dari tidak punya apa-apa sampai kini punya apa-apa. Harus ingat
ketika masih jaman susah, masa harus kembali susah dibangun dari 0 lagi?
Menjadi bahan renungan bersama.
*) Praktisi Pendidikan
Domisili di Gebang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar