Opini
FILM ANIMASI YANG MENDIDIK ANAK
Oleh : Nurdin Kurniawan, S.Pd. *)
Banyak
piliha hiburan di jaman now yang
ditayangkan di televisi. Mulai dari genre anak-anak, remaja , orangtua sampai
orang yang sudah sepuh sekalipun. Mulai yang sifatnya berita, hiburan, gosip,
kuis, olahraga dan masih banyak yang lainnya. Semuanya memiliki penggemar
masing-masing. Terkadang kalau televisinya hanya satu bisa rebutan pilihan anak
dengan orangtua, kakak dengan adik, suami dengan istri dan seterusnya.
Salah satu acara televisi yang
banyak disukai tak hanya anak-anak, orang dewasa sekalipun ada yang senang dengan film yang satu ini. Film kartun atau film animasi ternyata bisa masuk
kesemua kalangan. Selain karena orangtua dahulunya juga pernah jadi anak-anak
pasti akan suka pada kenangan lama dimasa kecil. Ada beberapa film animasi yang
usianya melebihi dari usia kita bahkan
jauh sebelum itu. Diputar ulang dengan versi yang baru. Walau film animasi lama
namun dengan jalan cerita yang baru,
diteruskan oleh orang yang baru membuat jalan ceritanya tidak pernah menjadi
usang.
Ada banyak pelajaran yang bisa diperoleh
dari jalan cerita dari sebuah film animasi. Penulis cerita tentunya menyisipkan
pesan moral, atau pelajaran apa yang bisa diambil dari tokoh cerita. Dari
sinilah mengapa film animasi bangus
untuk ditonton anak-anak, remaja, bahkan
orangtua sekalipun.
Sebagai orangtua juga tentunya harus
punya peran untuk mendampingi putra-putri kita saat menomton sebuah film.
Banyak film animasi yang menampilkan jalan cerita yang menghibur disamping menanamkan
nilai-nilai moral pada anak. Namun sebagai orangtua harus juga tetap waspada
sebab kini mulai ada pula film animasi
yang tayangannya kurang baik untuk dilihat anak. Ada adegan kekerasan yang
tentunya bisa mempengaruhi pola perilaku anak. Tidak berlebihan manakala anak
sedang menonton film orantua harus tetap mendampingi. Menerangkan mana yang
baik dan mana pula yang kurang baik sehingga anak tidak teracuni oleh
tayangan-tayangan yang bisa membawa pengaruh buruk.
Walau tidak sengaja meluangkan waktu
untuk menonton film animasi namun kalau ceritanya bagus suka keterusan untuk
menyaksikan. Beberapa hari yang lalalu salah satu televsi swasta menanyangkan
film animasi yang hampir tak bosan walau sudah menontonnya. Inilah salah satu
kelebihan film animasi, walau dibuat untuk anak-anak ternyata orang dewasa juga
banyak yang menyukai. Jalan ceritanya bagus, bisa untuk cerita pada anak-anak nantinya
yaitu tentang nilai-nilai yang terkandung dalam film animasi tersebut.
Film
Animasi Up
Sudah beberapa kali film Up ditayangkan oleh beberapa stasiun televisis
swasta. Walau sudah beberapa kali tayang sepertinya film ini masih enak untuk
ditonton. Ada suatu pelajaran yang bisa diambil dari film Up. Film yang
menceritakan tentang seorang kakek yang bernama Carl Fredricsen yang ingin
mewujudkan mimpi istrinya yang sudah meninggal. Ketika masih ada sang istri,
Carl ingin mewujudkan memiliki sebuah rumah yang berada diatas tebing batu
dekat dengan air terjun . Terdengar mustahil memang namun itulah mimpi sang
kakek untuk mewujudkan impiannya.
Rumah kediaman Carl kini sudah tidak
seperti dahulu lagi. Pembangunan yang pesat membuat rumah yang dahulu tenang
kini menjadi bising karena muncul bangunan-bangunan menjulang tinggi yang dibangun disekitar
rumah Carl Fredricsen. Bahkan untuk membangun menara yang tinggi sang developer
berkali-kali mendatangi Carl Fredricsen agar rumahnya dijual. Carl Fredricsen
tetap bertahan. Sampai suatu saat mandor yang membuat bising Carl Fredricsen
dimarahi.
Anak kecil yang lucu dan bikin gemas
yang berpakaian pramuka dalam film Up bernama Razel. Dalam rangka memperoleh
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) membantu oragtua anak ini mendatangi Carl
Fredricsen. Bagi yang perah ikut pramuka tentu sangat bangga kalau bisa
mendapatkan TKK. Bisa meraih TKK lalu oleh pembina diberikan TKK sebagai
penghargaan yang bisa ditempel di lengan baju ataupun dibuat selempang seperti
yang digunakan Razel.
Razel berharap dapat membantu Carl Fredricsen. Namun kedatangan Razel
bukanlah pada saat yang tepat. Carl Fredricsen sendiri sedang banyak masalah
dengan suara bising dan benturan-benturan keras suara alat-alat berat disamping
rumahnya. Tempat kediaman Carl sekelilingnya mulai dibangun gedung-gedung
pencakar langit. Bantuan yang ditawarkan Razel si anak kecil dianggap tidak
berguna.
Carl Fredricsen yang masa mudanya
pernah jualan balon mengikatkan ribuan balon. Alhasil Carl Fredricsen berhasil
menerbangkan rumah impiannya menjelajah. Sampai akhirnya bisa sampai di tempat
yang diimpikan bersama saat sang istri masih ada. Film ini mengajari kita tentang
semangat dan jangan pernah putus asa jika ingin meraih keinginan, selalu bersemangat
dan setia pada pasangan.
Film Animasi Finding Nemo
Sempat
nonton film animansi yang satu ini namun tidak tuntas. Begitu diputar lagi di
stasiun tv swasta yang lain maka kesempatan untuk bisa menuntaskannya. Film
Finding Nemo juga sangat bagus untuk ditonton. Bisa dikatakan film animasi Finding
Nemo juga untuk semua usia. Sangat
menarik untuk dilihat sampai akhir cerita. Film Finding Nemo menceritakan
kehidupan biota laut. Sekumpulan ikan dengan berbagai macam ikan dan dengan rupa-rupa
warnanya. Begitu pula dengan karakter
masing-masing jenis ikan yang berbeda-beda.
Alkisah ikan badut hidup di
ekosistem karang laut yang juga dihuni berbagai jenis ikan yang hidup dengan
damai. Ikan badut yang hidup di karang suatu saat bertelur. Namun karena
predator di sekitar karang juga banyak maka telur-telur ikan badut dan juga induknya ada yang memangsa. Tinggal
satu telur lagi yang tidak dimangsa predator. Dari sinilah si jantan
bentul-betul ekstra dalam menjaganya.
Sampai akhirnya si telur menetas. Menetaslah
Nemo si ikan badut kecil yang lucu dan menggemaskan.
Ada suatu kekhawatiran dari sang orangtua manakala melihat Nemo pergi main.
Bahkan Nemo beserta ikan-ikan seusianya mulai jauh mainnya. Hal inilah yang membuat
ayah si kecil mulai mengawal kemanapun Nemo pergi.
Ayah dan anak rupanya mempunyai
pandangan yang berbeda. Rasa kekhawatiran
orangtua dijawab oleh Nemo yang mulai berani mendekati hal-hal yang membahayakan.
Nemo mulai berani mendekati jaring nelayan walau sudah diperingati sang
ayah untuk tidak mendekat benda yang
satu itu. Rupanya larangan sang ayah justru menantang adrenalin Nemo untuk
mendekati benda yang satu ini. Sekelompok ikan-ikan yang besar ikut terjaring
namun tubuh Nemo yang kecil berhasil lolos dari jaring nelayan.
Nasib sial justru menimpa Nemo yang
lucu dan menggemaskan . Nemo dijaring penyelaman bukan karena tubuhnya namun
karena keindahan warna ikan badut. Nemo dibawa sang penyelaman untuk dikoleksi
di sebuah aquarium.
Petualangan yang seru, menengangkan
pun dimulai. Nemo berjuang untuk bisa pulang menemui sang ayah sementara sang
ayah terus berupaya untuk bisa menemukan keberadaan Nemo.
Kisah ayah dan anak ini berhasl meremas hati penonton. Ada sebuah pesan
moral dari film animasi ini adalah agar sang
anak mau mendengar dan mempertimbangkan saran orangtua. Walau orangtua kecewa
namun hati orangtua tak akan berhenti untuk mencurahkan kasihsayanganya pada
sang anak.
Film animasi Finding Nemo merupakan
film kartun yang aman untuk ditonton si kecil. Film animasi ini pula bisa memberikan pendidikan bagi anak-anak.
Ternyata sebagai orangtua masih bisa
menyaksikan kembali film-film yang genrenya buat anak-anak. Ada bagusnya juga
sambil mengingat masa kecil dulu. Kembali bisa menyelami karakter anak-anak
bahkan bisa membayangkan bagaimana kalau kita
seperti anak-anak dijaman sekarang. Terbayang puluhan tahun yang lalu
ketika kita masih seperti anak-anak yang sekarang seusia anak kita. Walau sudah beda jaman
namun itulah perkembangan film animasi. Dulu hanya dua dimensi, sekarang sudah
tiga dimensi. Bahkan sudah ada film animasi yang 4 dimesi. Perkembangan ilmu
pengetahuan memang semakin maju. Pantas kalau kita selalu kalah dengan anak
dalam hal informasi. Jamannya sudah beda dengan dahulu ketika kita masih
anak-anak.Kids jaman now dilawan!
Ada satu hal yang tidak bisa
diabaikan peran sebagai orangtua. Anak tetaplah anak-anak. Anak-anak yang kita
cintai tetap harus didampingi ketika menyaksikan film animasi. Ternyata sudah
ada film animasi yang bertema kekerasan, pornografi dan perilaku yang tidak
cocok untuk ditiru oleh anak-anak. Untuk itulah peran orangtua bagaimanapun
tidak bisa lepas. Semoga anak kita memperoleh tontonan dan tuntunan yang layak
bagi anak-anak seusianya. Pilihlah film animasi yang mendidik.
*) Praktisi Pendidikan
Domisili di Gebang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar