Mengenai Saya

Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Nurdin Kurniawan, S.Pd. Bekerja sebagai PNS disalah satu sekolah di kota Kabupaten Cirebon. Selain sebagai guru aktif menulis di beberapa surat kabar yang ada di cirebon. Diorganisasi PGRI tercatat pula sebagai redaktur majalah Diaelktika, majalah milik PGRI Kab. Cirebon. Tinggal di Gebang yang merupakan Kampung Nelayan yang ada di Cirebon

Rabu, 19 Juni 2019

FILM ANIMASI YANG MENDIDIK ANAK (Artikel)


Opini

FILM ANIMASI YANG MENDIDIK ANAK
Oleh : Nurdin Kurniawan, S.Pd. *)

                Banyak piliha hiburan di jaman now yang ditayangkan di televisi. Mulai dari genre anak-anak, remaja , orangtua sampai orang yang sudah sepuh sekalipun. Mulai yang sifatnya berita, hiburan, gosip, kuis, olahraga dan masih banyak yang lainnya. Semuanya memiliki penggemar masing-masing. Terkadang kalau televisinya hanya satu bisa rebutan pilihan anak dengan orangtua, kakak dengan adik, suami dengan istri dan seterusnya.
            Salah satu acara televisi yang banyak disukai tak hanya anak-anak, orang dewasa sekalipun  ada yang senang dengan  film yang satu ini.  Film kartun atau film animasi ternyata bisa masuk kesemua kalangan. Selain karena orangtua dahulunya juga pernah jadi anak-anak pasti akan suka pada kenangan lama dimasa kecil. Ada beberapa film animasi yang usianya  melebihi dari usia kita bahkan jauh sebelum itu. Diputar ulang dengan versi yang baru. Walau film animasi lama namun dengan  jalan cerita yang baru, diteruskan oleh orang yang baru membuat jalan ceritanya tidak pernah menjadi usang.
            Ada banyak pelajaran yang bisa diperoleh dari jalan cerita dari sebuah film animasi. Penulis cerita tentunya menyisipkan pesan moral, atau pelajaran apa yang bisa diambil dari tokoh cerita. Dari sinilah mengapa film animasi  bangus untuk ditonton anak-anak, remaja, bahkan  orangtua sekalipun.
            Sebagai orangtua juga tentunya harus punya peran untuk mendampingi putra-putri kita saat menomton sebuah film. Banyak film animasi yang menampilkan jalan cerita yang menghibur disamping menanamkan nilai-nilai moral pada anak. Namun sebagai orangtua harus juga tetap waspada sebab kini mulai  ada pula film animasi yang tayangannya kurang baik untuk dilihat anak. Ada adegan kekerasan yang tentunya bisa mempengaruhi pola perilaku anak. Tidak berlebihan manakala anak sedang menonton film orantua harus tetap mendampingi. Menerangkan mana yang baik dan mana pula yang kurang baik sehingga anak tidak teracuni oleh tayangan-tayangan yang bisa membawa pengaruh buruk.
            Walau tidak sengaja meluangkan waktu untuk menonton film animasi namun kalau ceritanya bagus suka keterusan untuk menyaksikan. Beberapa hari yang lalalu salah satu televsi swasta menanyangkan film animasi yang hampir tak bosan walau sudah menontonnya. Inilah salah satu kelebihan film animasi, walau dibuat untuk anak-anak ternyata orang dewasa juga banyak yang menyukai. Jalan ceritanya bagus, bisa untuk cerita pada anak-anak nantinya yaitu tentang nilai-nilai yang terkandung dalam film animasi tersebut.
            Film Animasi Up
Sudah beberapa kali film Up ditayangkan oleh beberapa stasiun televisis swasta. Walau sudah beberapa kali tayang sepertinya film ini masih enak untuk ditonton. Ada suatu pelajaran yang bisa diambil dari film Up. Film yang menceritakan tentang seorang kakek yang bernama Carl Fredricsen yang ingin mewujudkan mimpi istrinya yang sudah meninggal. Ketika masih ada sang istri, Carl ingin mewujudkan memiliki sebuah rumah yang berada diatas tebing batu dekat dengan air terjun . Terdengar mustahil memang namun itulah mimpi sang kakek untuk mewujudkan impiannya.
            Rumah kediaman Carl kini sudah tidak seperti dahulu lagi. Pembangunan yang pesat membuat rumah yang dahulu tenang kini menjadi bising karena muncul bangunan-bangunan  menjulang tinggi yang dibangun disekitar rumah Carl Fredricsen. Bahkan untuk membangun menara yang tinggi sang developer berkali-kali mendatangi Carl Fredricsen agar rumahnya dijual. Carl Fredricsen tetap bertahan. Sampai suatu saat mandor yang membuat bising Carl Fredricsen dimarahi.
            Anak kecil yang lucu dan bikin gemas yang berpakaian pramuka dalam film Up bernama Razel. Dalam rangka memperoleh Tanda Kecakapan Khusus (TKK) membantu oragtua anak ini mendatangi Carl Fredricsen. Bagi yang perah ikut pramuka tentu sangat bangga kalau bisa mendapatkan TKK. Bisa meraih TKK lalu oleh pembina diberikan TKK sebagai penghargaan yang bisa ditempel di lengan baju ataupun dibuat selempang seperti yang digunakan Razel.
Razel berharap dapat membantu Carl Fredricsen. Namun kedatangan Razel bukanlah pada saat yang tepat. Carl Fredricsen sendiri sedang banyak masalah dengan suara bising dan benturan-benturan keras suara alat-alat berat disamping rumahnya. Tempat kediaman Carl sekelilingnya mulai dibangun gedung-gedung pencakar langit. Bantuan yang ditawarkan Razel si anak kecil dianggap tidak berguna.
            Carl Fredricsen yang masa mudanya pernah jualan balon mengikatkan ribuan balon. Alhasil Carl Fredricsen berhasil menerbangkan rumah impiannya menjelajah. Sampai akhirnya bisa sampai di tempat yang diimpikan bersama saat sang istri masih ada. Film ini mengajari kita tentang semangat dan jangan pernah putus asa jika ingin meraih keinginan, selalu bersemangat dan setia pada pasangan.

                Film Animasi Finding Nemo
            Sempat nonton film animansi yang satu ini namun tidak tuntas. Begitu diputar lagi di stasiun tv swasta yang lain maka kesempatan untuk bisa menuntaskannya. Film Finding Nemo juga sangat bagus untuk ditonton. Bisa dikatakan film animasi Finding Nemo  juga untuk semua usia. Sangat menarik untuk dilihat sampai akhir cerita. Film Finding Nemo menceritakan kehidupan biota laut. Sekumpulan ikan dengan berbagai macam ikan dan dengan rupa-rupa warnanya. Begitu pula dengan   karakter masing-masing jenis ikan yang berbeda-beda.
            Alkisah ikan badut hidup di ekosistem karang laut yang juga dihuni berbagai jenis ikan yang hidup dengan damai. Ikan badut yang hidup di karang suatu saat bertelur. Namun karena predator di sekitar karang juga banyak maka telur-telur ikan badut  dan juga induknya ada yang memangsa. Tinggal satu telur lagi yang tidak dimangsa predator. Dari sinilah si jantan bentul-betul ekstra dalam menjaganya.
            Sampai akhirnya si telur menetas. Menetaslah  Nemo si ikan badut kecil yang lucu dan menggemaskan. Ada suatu kekhawatiran dari sang orangtua manakala melihat Nemo pergi main. Bahkan Nemo beserta ikan-ikan seusianya mulai jauh mainnya. Hal inilah yang membuat ayah si kecil mulai mengawal kemanapun Nemo pergi.
            Ayah dan anak rupanya mempunyai pandangan yang berbeda. Rasa kekhawatiran  orangtua dijawab oleh Nemo yang mulai berani mendekati hal-hal yang membahayakan. Nemo mulai berani mendekati jaring nelayan walau sudah diperingati sang ayah  untuk tidak mendekat benda yang satu itu. Rupanya larangan sang ayah justru menantang adrenalin Nemo untuk mendekati benda yang satu ini. Sekelompok ikan-ikan yang besar ikut terjaring namun tubuh Nemo yang kecil berhasil lolos dari jaring nelayan.
            Nasib sial justru menimpa Nemo yang lucu dan menggemaskan . Nemo dijaring penyelaman bukan karena tubuhnya namun karena keindahan warna ikan badut. Nemo dibawa sang penyelaman untuk dikoleksi di sebuah aquarium.
            Petualangan yang seru, menengangkan pun dimulai. Nemo berjuang untuk bisa pulang menemui sang ayah sementara sang ayah terus berupaya untuk bisa menemukan keberadaan Nemo.
Kisah ayah dan anak ini berhasl meremas hati penonton. Ada sebuah pesan moral dari film animasi ini adalah  agar sang anak mau mendengar dan mempertimbangkan saran orangtua. Walau orangtua kecewa namun hati orangtua tak akan berhenti untuk mencurahkan kasihsayanganya pada sang anak.
            Film animasi Finding Nemo merupakan film kartun yang aman untuk ditonton si kecil. Film animasi ini pula  bisa memberikan pendidikan bagi anak-anak.  
            Ternyata sebagai orangtua masih bisa menyaksikan kembali film-film yang genrenya buat anak-anak. Ada bagusnya juga sambil mengingat masa kecil dulu. Kembali bisa menyelami karakter anak-anak bahkan bisa membayangkan bagaimana kalau kita  seperti anak-anak dijaman sekarang. Terbayang puluhan tahun yang lalu ketika kita masih seperti anak-anak yang sekarang  seusia anak kita. Walau sudah beda jaman namun itulah perkembangan film animasi. Dulu hanya dua dimensi, sekarang sudah tiga dimensi. Bahkan sudah ada film animasi yang 4 dimesi. Perkembangan ilmu pengetahuan memang semakin maju. Pantas kalau kita selalu kalah dengan anak dalam hal informasi. Jamannya sudah beda dengan dahulu ketika kita masih anak-anak.Kids jaman now dilawan!
            Ada satu hal yang tidak bisa diabaikan peran sebagai orangtua. Anak tetaplah anak-anak. Anak-anak yang kita cintai tetap harus didampingi ketika menyaksikan film animasi. Ternyata sudah ada film animasi yang bertema kekerasan, pornografi dan perilaku yang tidak cocok untuk ditiru oleh anak-anak. Untuk itulah peran orangtua bagaimanapun tidak bisa lepas. Semoga anak kita memperoleh tontonan dan tuntunan yang layak bagi anak-anak seusianya. Pilihlah film animasi yang mendidik.

                                                                                                          *) Praktisi Pendidikan
                                                                                                              Domisili di Gebang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar