Mengenai Saya

Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Nurdin Kurniawan, S.Pd. Bekerja sebagai PNS disalah satu sekolah di kota Kabupaten Cirebon. Selain sebagai guru aktif menulis di beberapa surat kabar yang ada di cirebon. Diorganisasi PGRI tercatat pula sebagai redaktur majalah Diaelktika, majalah milik PGRI Kab. Cirebon. Tinggal di Gebang yang merupakan Kampung Nelayan yang ada di Cirebon

Selasa, 18 Juni 2019

DEKAT dengan PENDERITA STROKE (Artikel)


ARTIKEL

DEKAT dengan
PENDERITA STROKE
Memperingati Hari Stroke Dunia Tanggal 29 September
Oleh : Nurdin Kurniawan, S.Pd. *)

            Sekarang ini bermunculan nama-nama penyakit yang dahulu tidak pernah didengar telinga. Atau kitanya saja yang tidak tahu dengan perkembangan istilah kedokteran. Dulu bisa jadi sudah ada yang namanya gejala-gejala penyakit stroke namun namanya saja yang muncul belakangan. Seiiring dengana berjalannya waktu maka kini istilah stroke sudah tak asing lagi ditelinga kita.
            Pengalaman pribadi penulis berhubungan dengan orang-orang yang menderita stroke. Ketika kuliah kebetulan kost disalah satu keluarga yang dahulu sehat, bugar dan dekat dengan masyarakat. Kami menyebutnya Pak RT karena memang beliau adalah seorang RT. Namanya RT di Jakarta cukup disegani kerena untuk keperluan pengurusan surat-surat harus berawal dari RT. Tak heran RT di Jakarta mendapakan honor atas tugasnya. Waktu itu RT-RT yang ada di kampung penulis tidak mendapatkan honor seperti jabatan RT yang berlaku di Jakarta.
            Sampai pada suatu hari terengar kalau Pak RT sakit.  Ada perasaan kehilangan sebab beliau yang biasa terlihat aktivitasnya sehari-hari dekat dengan warga  sampai tiba-tiba tidak terlihat. Berminggu-minggu sampai akhirnya Pak RT berani menampakkan diri. Kali ini beliau sudah menggunakan tongkat penyanggga . Tangannya mati satu tidak bisa digerakkan, mulutnya sudah tidak simetris lagi. Biacaranya sulit untuk dimengerti karena tidak bisa bicara sebaik dahulu lagi. Barulah sadar kalau yang bersangkutan terkena stroke.
            Pak RT yang tak sedikitpun terlintas akan terkena penyalit stroke ternyata  terkena musibah kena stroke. Segala aktivitasnya lumpuh total sampai akhirnya jabatan RT diserahkan kewakilnya. Tak berselang lama terdengar pengumuman di toa masjid kalau Pak RT meninggal dunia.
            Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak.
            Stroke menjadi terkenal karena merupakan salah satu pembunuh nomor satu di Indonesia selain kanker. Tidak hanya di Indonesia, di seluruh dunia pun mengalami hal yang sama. Stroke menjadi semakin berbahaya karena siapa saja bisa terserang tidak memandang usia dan status ekonomi. Jadi, orang kaya dan remaja bahkan anak-anak pun bisa terkena stroke.
            Kesedihan paling mendalam yang dialami penulis adalah ketika suatu waktu ada telepon dari kampung. Waktu itu belum seperti sekarang yang setiap orang punya HP. Waktu itu diera 1990-an hanya telepon kabel dan itupun tidak setiap rumah memiliki telepon. Ada telepon yang datang ke rumah kost-an. Karena penulis sedang bekerja jadi telpon itu tidak sampai ke penulis. Sorenya setelah pulang kerja diberitahu ibu kost kalau ada telepon dari kampung. Mau pakai telepon milik ibu kost sepertinya tidak enak, jadi penulis mencari warung telepon (Wartel).
            Seperti terkena sambaran petir disiang bolong. Dari jauh seseorang yang dihubungi penulis mengatakan kalau bapak penulis meninggal dunia. Tak sempat bertanya apa penyebabnya sampai beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir. Setahu penulis beliau sehat-sehat saja tanpa pernah mengeluh sakit. Penulis tutup gagang telpon dengan perasaan yang lemas.
            Dari Jakarta menuju Cirebon menggunakan bus umum waktu itu memerlukan waktu 4 jam. Perjalanan yang cukup lama sampailah tiba di rumah duka sudah pukul 20.00. Betapa sedih penulis sebab tidak bisa melihat jasad beliau, ternyata jenazah  sudah dimakamkan.
            Penasaran akan penyebab meninggalnya sang bapak penulis tanyakan pada ibu. Menurut ibu almarhum  berangkat kerja sebagai PNS seperti biasanya. Ditempat tugas juga tidak memperlihatkan kalau beliau sedang sakit. Atasan beliau menyuruh bapak untuk berkunjung ke salah satu tempat untuk kunjungan kerja. Usai melaksanakan kunjungan kerja seperti biasa ada acara makan siang.  Menurut orang-orang yang menyaksikan kejadian almarhum  terjatuh lemas pada saat makan siang. Setelah dirujuk ke rumah sakit barulah diketahui kalau beliau mengalami pecah pembuluh darah yang ada di otaknya.
            Dari kisah orangtua sendiri barulah penulis merasakan kalau ternyata stroke dekat dengan lingkungan penulis sendiri. Tidak menyangka penyakit yang satu ini masuk dalam salah satu penyakit yang mematikan.
            Stroke Dapat Diobati
            Penanganan yang cepat dapat mengantisipasi orang yang terkena stroke bisa diselamatkan. Sepeti yang diungkapakan  Dr. dr. Rizaldy Pinzon, MKes, SpS..seperti dilansir detik.com. Stroke dapat diobati, namun harus dilakukan sesegera mungkin setelah gejalanya terdeteksi. Paling lambat 4,5 jam, namun disarankan supaya dibawah 20 menit.
Gejala stroke antara lain tiba-tiba merasa lemah, kebingungan, kesulitan bicara, sakit kepala hebat, dan penglihatan mendadak terganggu. Segera panggil ambulan atau bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan darurat.
Stroke disebabkan oleh akumulasi faktor risiko stroke. Faktor risiko stroke ada yang tidak dapat diubah dan ada yang dapat diubah. Faktor risiko stroke yang tidak dapat diubah adalah usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga dan riwayat stroke sebelumnya.
Laki-laki lebih mudah terkena stroke dibanding perempuan. Usia tua lebih mudah pula terkena stroke dibanding usia muda. Ras kulit berwarna lebih mudah terkena stroke dibanding ras kulit putih. Seseorang dengan riwayat keluarga stroke memiliki risiko yang lebih besar pula untuk terkena stroke. Berbagai faktor risiko stroke tersebut adalah faktor risiko yang tidak dapat diubah.
Faktor risiko stroke ada pula yang dapat diubah. Faktor risiko stroke yang utama adalah hipertensi. Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa 60-70 persen pasien stroke menderita hipertensi pada saat masuk RS. Masalah yang umum dijumpai adalah ketidaktahuan dan ketidakpedulian sebagian besar anggota masyarakat tentang hipertensi.
Melihat paparan tentang stroke tersebut membuat ada kekhawatiran penyakit ini begitu dekat dengan kita. Ternyata siapa saja bisa terenya penyakit stroke. Tak menganal usia, bahkan kini anak-anak juga bisa terkena penyakit stroke.
Ketika terjadi serangan stroke maka seseorang menjadi lebih rentan terhadap beberapa penyakit dan berkomplikasi, yaitu: 1. Hipertensi, Hipertensi dianggap sebagai cikal bakalnya stroke. Jadi periksakan tekanan darah Anda ke tenaga medis. 2. Penyakit Jantung karena berhubungan dengan aliran darah, maka jantung juga berperan disini. Darah yang dipompa oleh jantung tidak terdistribusi sempurna sehingga detak jantung yang memompa darah akan terganggu. 3. Diabetes Melitus. Tersumbatnya aliran darah akan menyebabkan seseorang akan terkena diabetes. Aliran darah yang tidak lancar akan mempengaruhi hormon penghasil insulin yang digunakan untuk mengontrol gula darah. 4. Kelebihan Lemak Darah atau Hiperlipidemia ini juga merupakan salah satu bahaya dari stroke. Aliran darah tidak dapat mengalir bisa menyebabkan timbunan lemak darah atau biasa disebut hiperlipidema.
Masyarakat masih banyak yang belum tahu akan gejala stroke. Mereka baru tahu kalau sudah terkena stroke. Ketidaktahuan tentang tsroke inilah yang kemudian menjadi permasalahan tersendiri.
Permasalahan yang muncul pada pelayanan stroke di Indonesia adalah: (1) rendahnya kesadaran akan faktor risiko stroke, (2) kurang dikenalinya gejala stroke, (3) sub-optimalnya pelayanan stroke, dan (4) ketaatan terhadap program terapi untuk pencegahan stroke ulang yang rendah. Keempat hal tersebut berkontribusi terhadap peningkatan kejadian stroke baru, lebih tingginya angka kematian akibat stroke di Indonesia, dan tingginya kejadian stroke ulang.
            Memperingati Hari Stroke Dunia  tahun ini marilah kita sama-sama berperikaku hidup sehat. Perubahan pola hidup harus segera dilakukan dengan mengurangi konsumsi garam, berolahraga, menurunkan berat badan berlebih, dan berhenti merokok. Mudah-mudahan kita terhindar dari penyakit stroke.

                                                                                                *) Praktisi Pendidikan
                                                                                                    Domisili di Gebang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar