Mengenai Saya

Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Nurdin Kurniawan, S.Pd. Bekerja sebagai PNS disalah satu sekolah di kota Kabupaten Cirebon. Selain sebagai guru aktif menulis di beberapa surat kabar yang ada di cirebon. Diorganisasi PGRI tercatat pula sebagai redaktur majalah Diaelktika, majalah milik PGRI Kab. Cirebon. Tinggal di Gebang yang merupakan Kampung Nelayan yang ada di Cirebon

Rabu, 19 Juni 2019

HARI PERTAMA DI SEKOLAH BARU (Cerpen)


Cerpen
HARI PERTAMA DI SEKOLAH BARU
Oleh :Nurdin Kurniawan

            Sosialisasi, seperti itulah yang dialami bila mendapatkan tugas di tempat baru. Jangan diambil pusing dengan sesuatu yang serba baru. Biasa sajalah karena memang dinamika sebagai PNS seperti itu. Tugas harus dilaksanakan dan siap ditempatkan dimana saja. Mau di tempat lama ataupun yang baru sama-sama punya dinamika tersendiri. Seperti inilah yang aku rasakan dengan menempati tugas di sekolah yang baru.
            Banyak perbedaan namun jangan dipertajam dengan perbedaan itu. Perbanyaklah kesamaannya agar apa yang didapat mudah menui titik temu. Aku sangat senang sekali dengan kondisi yang seperti ini. Bisa berteman dengan banyak orang baru lagi. Banyak pengalaman yang didapat tentunya. Untuk itu harus pandai-pandai menyesuakan diri dengan lingkungan yang serba baru
            Senin pagi disaat masih suasana bulan ramadhan acara Pembukaaan MOS dimulai. Sebagai guru yang baru datang perlu melihat situsi dahulu. Membaca apa yang bisa dibaca agar tidak canggung dengan lingkungan. Pembukaan MOS juga tidak terlalu lama. Intinya Kepala Sekolah memberikan ucapan selamat pada semua siswa yang diterima di SMPN 1 Gebang. Selamat bisa diterima di SMPN 1 Gebang karena banyak teman-temannya yang dengan terpaksa ditolak belajar di SMPN 1 Gebang.
            Cukup banyak juga guru di SMPN 1 Gebang. Ada 58 guru dan masih ditambah dengan tata usaha. Aku sendiri belum hafal semuanya nama guru yang ada. Sementara ini hanya beberapa teman dekat saja yang aku hafal. Mudah-mudahan dalam waktu dekat semuanya bisa aku hafal. Bukankah tidak kenal maka tak sayang? Supaya bisa disayang maka aku harus mengenal semuanya .
            Ketika aku berada masuk di sekolah yang baru  aku belum memiliki meja kerja. Mau menyimpan segala sesuatu jadi sulit. Apa yang aku bawa dari rumah maka aku bawa kembali ke rumah. Di rumah bang-barang juga menumpuk minta ditata. Apa yang dilihat ternyata tak enak untuk dipandang. Maklumlah orang yang belum punya meja kerja. Setelah berlalunya waktu ada juga pembagian meja untuk guru baru. Yang jelas dari 7 orang itu semuanya mendapatkan meja. Alhamdulilah kini tinggal menatanya saja. Yang aku tahu meja yang aku tempati sekarang ini tak ada kuncinya. Semuanya bisa dibuka oleh siapun juga. Dari sinilah aku harus membenahi lagi agar meja yang aku punya bisa dikunci. Tinggal membeli gembok beserta perlengkapan yang lainnya.
            Eh… tadi ada pergantian meja lagi, meja lama diganti dengan yang baru. Kini ada kuncinya. Syukurlah kalau memahami kebutuhan guru.
            Sedkit demi sedikit perlengkaan yang harus ada kini bisa ada. Henghela nafas dahulu dengan kondisi yang ada. Aku masih harus tetap membaca situasi agar bisa layak dengan yang lainnya. Proses sosialisasi sedang berlangsung dan semoga sukses.
            Disela-sela waktuku  aku masih harus menyelesaikan laporan buat Dialektika. Hasil kunjungan di Dinas menemui Kabid PNFI sedang dibuatkan laporannya. Karena ada data yang tidak terbawa dengan terpaksa harus dihentikan dahulu. Tadinya memang aku tidak berniat khusus untuk membuat laporan karenha memang waktunya masih sangatlah padat. Curi-curi waktu yang kosong yang sekiranya bisa aku gunakan untuk membuat laporan. Tinggal beberapa buku lagi yang harus aku baca. Kalau sudah bisa dibaca semua tinggal menuntaskannya dalam sebuah laporan. Semoga waktu yang ada ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
            Disela-sela mengetik ada panggilan dari siswa. Aku harus mengisi kegiatan MOS.
            “Dikelas mana?”
            “Gugus Satu Pak”
            “Antar bapaknya karena belum tahu kelasnya”
Anak itu menunggu aku menutup laptop dahulu. Sekolah yang baru ini aku belum tahu keamanan disini.
            “Ayo…”
            Di bulan puasa mengisi kegiatan MOS anak didik baru. Tak apalah karena memang seperti itu yang harus aku lalui. Bawa kamera untuk mengabadikan apa yang dilihat dan didengar. Aku juga haru mengisi kegiatan yang seperti ini untuk bisa menjadi sesuatu yang sangat berharga. Peristiwa apapun maka harus aku abadikan. Apalagi yang sekiranya mendatangkan uang. Apa salajalah yang kiranya mendapatkan rejeki maka aku berusaha untuk bisa mewujudkannya.
            Dua jam pelajaran seperti tidak terasa. Ngobrol seperti ini dan itu akhirnya berlalu juga waktu. Kalau diisi dengan segala jenis kesibukan itu maka  waktu terasa cepat. Jadi seperti inilah kalau waktu yang ada agar bisa diisi dengan hal-hal yang  barokah. Memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin.
            Rehat sebentar! Ada waktu kosong maka aku gunakan lagi dengan mengetik. Selagi ada waktu yang bisa aku gunakan untuk menuangkan pikiran maka aku tuangkan saja. Tangan seperti tak mau berhenti untuk menuangkan apa yang ada dalam pikiranku. Semuanya mengalir dengan begitu saja. Kalau ada ide seperti ini memang harus aku teruskan jangan sampai diam. Buktinya sampai sekarang tulisan mengalir dengan lancarnya. Inilah yang tak boleh aku lewatkan . Selagi ide mengalir dengan deras jangan halangi dengan kegiatan lain yang kiranya  bisa menghambat penulisan. Alhamdulillah ide-ide  mengalir dengan lancarnya.
            Ada yang harus dihentikan untuk sementara waktu. Satu per satu guru pada pulang. Hari pertama masuk sekolah sungguh sangat menyenangkan. Segala sesuatu yang terjadi di hari pertama tentunya sangat berkesan. Apa yang sudah baik maka tindaklanjuti agar terus  berkesinambungan. Selamat menunaikan tugas di sekolah yang baru. Selamat bersosialisasi dengan sesama rekan agar kehermonisan yang sudah terjadi ini bisa terus dipertahankan.


                                                                                                                     Cirebon, 15 Juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar