ARTIKEL
FENOMENA DUNIA TERBALIK
Oleh : Nurdin Kurniawan, S.Pd.
Salah satu hiburan melepas penat
seharian bekerja adalah nonton sinetron. Ada hal menarik dengan kemunculan
sinetron Dunia Terbalik. Menertawakan parodi kehidupan yang sebenarnya ada
dilingkungan sekitar. Kalau Dunia Terbalik mengambil setting di Bogor namun
pada kenyataannya parodi kehidupan seperti Dunia Terbalik ada disekitar kita.
Ada beberapa kantong wilayah yang notabene penduduknya bekerja sebagian besar
mengandalkan dari kiriman sang istri dari negara-negara yang ada di timur
Tengah. Kini malah meluas ke beberapa negara yang ada di Asia Timur seperti
Korea Selatan, Jepang, Taiwan.
Sinetron Dunia Terbalik menempati
rating tertinggi dari sinteron yang diputar di beberata televisi swasta
mengalahkan Anugrah Cinta dan juga Cinta dari Surga. Pembawaan sinetron ini
memang ringan banget dan cocok dengan masyarakat menengah ke bawah yang memang
penikmat sinetron tv swasta. Tidak dijumpai penampakan pemain yang naik mobil
mewah atau tinggal di rumah gedongan komplek cluster. Pakaian, pemilihan
dialog, bisa disesuaikan dengan tidak berlebihan. Sinetron yang berpenampilan
seperti inilah yang tahan lama. Tidak memperlihatkan
kemewahan nisbi yang hanya ada diangan-angan. Sinetron yang seperti ini mengingatkan akan sinetron Keluarga Cemara yang penuh dengan kesederhanaan.
Penonton bisa tertawa dan terhibur menonton tingkah polah para tokoh
sinetron sambil istirahat malam di rumah. Entah berapa banyak penonton yang
menyimak dialog antara seorang ibu dengan anak perempuannya yang dibujuk Yoyoh
menjadi TKW. Ia ingin meyakinkan anak perempuannya bahwa menjadi TKW itu tidak
mudah, dan bekerja itu tidak harus menjadi TKW. Ia mengingatkan betapa banyak
kasus-kasus menyedihkan yang menimpa TKW, diperkosa dan pulang membawa anak,
dihukum penjara, disiksa, dibunuh, belum lagi jika ada agen atau PJTKI yang
nakal menipu, dan sebagainya.
Banyaknya
kasus yang menimpa TKW di negara dimana dia bekerja membuat pemerintah
mengeluarkan moratorium. TKW sementara dihentikan pengirimannya karena
banyaknya pengaduan yang diderita para TKW. Jasa yang diberikan para TKW ini
sungguh banyak. Tak aneh pada waktu itu pemerintah memberi julukan pada para TKW sebagai Pahlawan Devisa.
Banyaknya dollar yang berhasi ldibawa pulang
membuat pemerintah tak bisa memandang sebelah mata. TKW punya kontribusi
yang besar disaat rupiah melorot jauh dari dollar. Para TKW inilah yang ikut
memberikan andil pada pemerintah dengan devisanya.
Nasib
buruk yang menimpa para TKW memang tidak
sepenuhnya diekspos. Hal-hal yang enak saja yang biasanya muncul di permukaan sementara hal-hal yang membuat
derita dipendam jauh-jauh. Bila ada kasus penyiksaan TKW sebisa mungkin agar
tidak muncul ke permukaan apalagi sampai diekspos oleh media massa dan media
elektronika.
Sinetron
Dunia Terbalik memang menyajikan hal-hal sekitar kehidupan orang-orang yang
ditinggal para istrinya bekerja di luar negeri. Sinetron ini sangat menarik
karena berkisar kehidupan sehar-hari para suami yang mencoba berdikari tanpa
kehadiran sang istri yang sedang bekerja di luar negeri.
Dunia Terbalik menjadi tontonan yang banyak menarik minat pemerhati sinetron
diantaranya pertama karena alur
cerita berkisar pada kehidupan sehari-hari. Kedua
alur dari jalannya cerita Dunia Terbalik sangat sederhana. Orang dengan mudah
mengikuti walau menontonnya ditengah-tengah tanpa dari awal Ketiga Dunia
Terbalik seolah menjadi pelepas dahaga di tengah sinetron-sinetron fiksi yang
kadang jalan ceritanya mengada-ada Keempat
tidak menjual kontroversi pemain dan Kelima mengemas sisi drama, religi dan humor menjadi
satu.
Ada
empat pemeran utama pria di sinetron ini dengan latar belakang hampir sama. Bisa
dikemas dengan baik keempat tokoh dengan karakter yang berbeda-beda. Aceng si tukang gombal, ada Akum
si rajin bekerja, Idoy si polos dan ada Dadang si pelit tapi disaat-saat
tertentu membantu sang teman. Dunia
Terbalik seakan menjadi paket komplet, drama, humor, dan sisi religi menjadi
satu. Sisi religi yang diangkat pun hal-hal yang dekat dengan penonton. Ketika
sinetron lain banyak dihujat karena dianggap memberikan tontonan tanpa
tuntunan, sinetron ini seakan menjadi kebalikan dari hal itu.
Disentil
Tak Terasa
Di beberapa desa
memang ada beberapa kantong desa yang masyarakatnya banyak yang pergi ke luar
negeri untuk bekerja. Di Kabupaten Cirebon saja ada beberapa desa penghasil
devisa dari masyarakatnya yang bekerja di luar negeri. Di Kecamatan Gebang
katakan ada Desa Kalimaro . Di Kecamatan Babakan ada Gembongan, di Kecamatan Pabedilan ada Desa
Pabedilan Kaler. Kecamatan Pangenan ada Desa Getrakmoyan. Masih banyak lagi
desa yang infrastukturnya bagus
disebabkan oleh banyak orang yang
bekerja di luar negeri.
Mengalirnya devisa di beberapa
kantong yang masyarakatnya banyak yang bekerja di luar negeri memang terasa
sekali dari pesatnya infrastuktur yang dibangun. Bangunan-bangunan nan megah
banyak berdiri. Rumah-rumah pribadi dengan arsitek nan indah. Sudah bisa
ditebak kalau si pemilik bangunan adalah orang yang bekerja di luar negeri.
Kini tak selamanya yang berangkat adalah TKW namun ada pula laki-lakinya (TKI).
Namun harus diakui dari keberadaan
pekerja wanita yang bekerja di Arablah yang merintis menjadikan
bangunan-bangunan rumah pribadi megah berdiri di desa.
Fenomena Dunia Terbalik terinspirasi
dari sejumlah daerah yang ada di Jawa Barat yang kaum perempuannya banyak
berprofesi sebagai TKW, sementara para lelaki mengurus rumah, berperan ganda
menjadi ibu dan sekaligus ayah. Meskipun banyak juga suami–suami di kota besar
yang beralih profesi sebagai bapak rumah tangga karena ditinggal istri bekerja.
Melalui Dunia Terbalik ada pesan yang ingin disampaikan bahwa seharusnya tugas
mencari nafkah itu diemban suami, bukan istri. Sinetron ini merupakan sindiran
secara halus untuk para pria yang tidak bekerja dan malah mengandalkan
istrinya.
Di
Jawa Barat sendiri ternyata Kabupaten Cianjur pada tahun 2011 tercatat sebagai
kabupaten dengan jumlah TKW terbanyak. Dengan penghentian sementara (moratorium)
pengiriman TKW oleh pemerintah membuat angka pengiriman TKW mulai berkurang. Penurunan
tersebut seiring dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor221/2015
tentang Penghentian dan Pelarangan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia pada
Pengguna Perseorangan di Kawasan Timur Tengah.
Mudah-mudahan
derita TKW yang sering mencul di tv berkaitan dengan kekerasan yang diterima
mulai berkurang. Pemerintah mulai mengirim tenaga kerja terdidik ke negara-negara
di Timur Tengah dan Asia Timur. Dengan dikirimnya tenaga kerja yang terdidik
setidaknya bisa mengurangi kekerasan yang terjadi. Fenomena Dunia Terbalik
sedikit banyak bisa dikurangi. Kembalikan istri pada kodratnya dan jadikan
suami sebagai tulangpungggung bukan
sebagai tulang rusuk. Dunia memang terbalik ujar Ustadz Al Kemed.
*) Praktisi Pendidikan
Domisili di Gebang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar