Mengenai Saya

Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Nurdin Kurniawan, S.Pd. Bekerja sebagai PNS disalah satu sekolah di kota Kabupaten Cirebon. Selain sebagai guru aktif menulis di beberapa surat kabar yang ada di cirebon. Diorganisasi PGRI tercatat pula sebagai redaktur majalah Diaelktika, majalah milik PGRI Kab. Cirebon. Tinggal di Gebang yang merupakan Kampung Nelayan yang ada di Cirebon

Rabu, 19 Juni 2019

FENOMENA DUNIA TERBALIK (Artikel)


ARTIKEL

FENOMENA DUNIA TERBALIK
Oleh : Nurdin Kurniawan, S.Pd.

            Salah satu hiburan melepas penat seharian bekerja adalah nonton sinetron. Ada hal menarik dengan kemunculan sinetron Dunia Terbalik. Menertawakan parodi kehidupan yang sebenarnya ada dilingkungan sekitar. Kalau Dunia Terbalik mengambil setting di Bogor namun pada kenyataannya parodi kehidupan seperti Dunia Terbalik ada disekitar kita. Ada beberapa kantong wilayah yang notabene penduduknya bekerja sebagian besar mengandalkan dari kiriman sang istri dari negara-negara yang ada di timur Tengah. Kini malah meluas ke beberapa negara yang ada di Asia Timur seperti Korea Selatan, Jepang, Taiwan.
            Sinetron Dunia Terbalik menempati rating tertinggi dari sinteron yang diputar di beberata televisi swasta mengalahkan Anugrah Cinta dan juga Cinta dari Surga. Pembawaan sinetron ini memang ringan banget dan cocok dengan masyarakat menengah ke bawah yang memang penikmat sinetron tv swasta. Tidak dijumpai penampakan pemain yang naik mobil mewah atau tinggal di rumah gedongan komplek cluster. Pakaian, pemilihan dialog, bisa disesuaikan dengan tidak berlebihan. Sinetron yang berpenampilan seperti inilah yang  tahan lama. Tidak memperlihatkan kemewahan nisbi yang hanya ada diangan-angan. Sinetron yang seperti ini  mengingatkan akan sinetron Keluarga Cemara  yang penuh dengan kesederhanaan.
            Penonton bisa tertawa dan terhibur menonton tingkah polah para tokoh sinetron sambil istirahat malam di rumah. Entah berapa banyak penonton yang menyimak dialog antara seorang ibu dengan anak perempuannya yang dibujuk Yoyoh menjadi TKW. Ia ingin meyakinkan anak perempuannya bahwa menjadi TKW itu tidak mudah, dan bekerja itu tidak harus menjadi TKW. Ia mengingatkan betapa banyak kasus-kasus menyedihkan yang menimpa TKW, diperkosa dan pulang membawa anak, dihukum penjara, disiksa, dibunuh, belum lagi jika ada agen atau PJTKI yang nakal menipu, dan sebagainya.
            Banyaknya kasus yang menimpa TKW di negara dimana dia bekerja membuat pemerintah mengeluarkan moratorium. TKW sementara dihentikan pengirimannya karena banyaknya pengaduan yang diderita para TKW. Jasa yang diberikan para TKW ini sungguh banyak. Tak aneh pada waktu itu pemerintah memberi  julukan pada para TKW sebagai Pahlawan Devisa. Banyaknya dollar yang berhasi ldibawa pulang  membuat pemerintah tak bisa memandang sebelah mata. TKW punya kontribusi yang besar disaat rupiah melorot jauh dari dollar. Para TKW inilah yang ikut memberikan andil pada pemerintah dengan devisanya.
            Nasib buruk  yang menimpa para TKW memang tidak sepenuhnya diekspos. Hal-hal yang enak saja yang biasanya  muncul di permukaan sementara hal-hal yang membuat derita dipendam jauh-jauh. Bila ada kasus penyiksaan TKW sebisa mungkin agar tidak muncul ke permukaan apalagi sampai diekspos oleh media massa dan media elektronika.
            Sinetron Dunia Terbalik memang menyajikan hal-hal sekitar kehidupan orang-orang yang ditinggal para istrinya bekerja di luar negeri. Sinetron ini sangat menarik karena berkisar kehidupan sehar-hari para suami yang mencoba berdikari tanpa kehadiran sang istri yang sedang bekerja di luar negeri.
Dunia Terbalik menjadi tontonan yang  banyak menarik minat pemerhati sinetron diantaranya pertama karena alur cerita berkisar pada kehidupan sehari-hari. Kedua alur dari jalannya cerita Dunia Terbalik sangat sederhana. Orang dengan mudah mengikuti walau menontonnya ditengah-tengah tanpa dari awal  Ketiga Dunia Terbalik seolah menjadi pelepas dahaga di tengah sinetron-sinetron fiksi yang kadang jalan ceritanya mengada-ada Keempat tidak menjual kontroversi pemain dan Kelima  mengemas sisi drama, religi dan humor menjadi satu.
            Ada empat pemeran utama pria di sinetron ini dengan latar belakang hampir sama. Bisa dikemas dengan baik keempat tokoh dengan karakter yang  berbeda-beda. Aceng si tukang gombal, ada Akum si rajin bekerja, Idoy si polos dan ada Dadang si pelit tapi disaat-saat tertentu  membantu sang teman. Dunia Terbalik seakan menjadi paket komplet, drama, humor, dan sisi religi menjadi satu. Sisi religi yang diangkat pun hal-hal yang dekat dengan penonton. Ketika sinetron lain banyak dihujat karena dianggap memberikan tontonan tanpa tuntunan, sinetron ini seakan menjadi kebalikan dari hal itu.
            Disentil Tak Terasa
            Di beberapa desa memang ada beberapa kantong desa yang masyarakatnya banyak yang pergi ke luar negeri untuk bekerja. Di Kabupaten Cirebon saja ada beberapa desa penghasil devisa dari masyarakatnya yang bekerja di luar negeri. Di Kecamatan Gebang katakan ada Desa Kalimaro . Di Kecamatan Babakan ada  Gembongan, di Kecamatan Pabedilan ada Desa Pabedilan Kaler. Kecamatan Pangenan ada Desa Getrakmoyan. Masih banyak lagi desa yang  infrastukturnya bagus disebabkan oleh banyak  orang yang bekerja di luar negeri.
            Mengalirnya devisa di beberapa kantong yang masyarakatnya banyak yang bekerja di luar negeri memang terasa sekali dari pesatnya infrastuktur yang dibangun. Bangunan-bangunan nan megah banyak berdiri. Rumah-rumah pribadi dengan arsitek nan indah. Sudah bisa ditebak kalau si pemilik bangunan adalah orang yang bekerja di luar negeri. Kini tak selamanya yang berangkat adalah TKW namun ada pula laki-lakinya (TKI). Namun harus diakui dari  keberadaan pekerja wanita yang bekerja di Arablah yang merintis menjadikan bangunan-bangunan rumah pribadi megah berdiri di desa.
             Fenomena  Dunia Terbalik terinspirasi dari sejumlah daerah yang ada di Jawa Barat yang kaum perempuannya banyak berprofesi sebagai TKW, sementara para lelaki mengurus rumah, berperan ganda menjadi ibu dan sekaligus ayah. Meskipun banyak juga suami–suami di kota besar yang beralih profesi sebagai bapak rumah tangga karena ditinggal istri bekerja. Melalui Dunia Terbalik ada pesan yang ingin disampaikan bahwa seharusnya tugas mencari nafkah itu diemban suami, bukan istri. Sinetron ini merupakan sindiran  secara halus untuk para pria yang tidak bekerja dan malah mengandalkan istrinya.
Di Jawa Barat sendiri ternyata Kabupaten Cianjur pada tahun 2011 tercatat sebagai kabupaten dengan jumlah TKW terbanyak. Dengan penghentian sementara (moratorium) pengiriman TKW oleh pemerintah membuat angka pengiriman TKW mulai berkurang.  Penurunan tersebut seiring dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor221/2015 tentang Penghentian dan Pelarangan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia pada Pengguna Perseorangan di Kawasan Timur Tengah. 
Mudah-mudahan derita TKW yang sering mencul di tv berkaitan dengan kekerasan yang diterima mulai berkurang. Pemerintah mulai mengirim tenaga kerja terdidik ke negara-negara di Timur Tengah dan Asia Timur. Dengan dikirimnya tenaga kerja yang terdidik setidaknya bisa mengurangi kekerasan yang terjadi. Fenomena Dunia Terbalik sedikit banyak bisa dikurangi. Kembalikan istri pada kodratnya dan jadikan suami  sebagai tulangpungggung bukan sebagai tulang rusuk. Dunia memang terbalik ujar Ustadz Al Kemed.


                                                                                              *) Praktisi Pendidikan
                                                                                                  Domisili di Gebang
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar