Artikel
ANAK & MIRAS OPLOSAN
Oleh : Nurdin Kurniawan, S.Pd *)
Berita tentang miras oplosan menelan
korban sudah sering terjadi. Rupanya pemikiran orang-orang yang suka menenggak
minuman beralkohol terus saja berkembang. Mencoba-coba ramuan ‘baru’ mehingga
menimbulkan cita rasa yang tinggi. Mencoba-coba dan salah ini yang lalu
menimbulkan kematian. Menjadi gempar manakala kini korbannya bukan hanya orang
dewasa tapi juga sudah merambah sampai anak-anak yang duduk dijenjang sekolah
dasar (SD).
Kabar meninggalnya korban oplosan terakhir terjadi di Desa
Cikulak, Kecamatan Pabuaran. Pesta miras oplosan ini terjadi di lapang bola.
Sekerumunan orang dewasa bahkan orang yang
paruh baya ini rupanya mengajak anak yang masih belajar di tingkat sekolah
dasar. Hanya satu korban jiwa yang tak terselamatkan sementara yang
lainnya bisa ditolong setelah menjalani
perawatan.
Minuman keras adalah minuman yang mengandung etanol atau
juga yang sering disebut sebagai minuman beralkohol. Akibat minuman keras ini dapat menyerang
tingkat kesadaran, orang yang mengkonsuminya akan mengalami mabuk.
Sebenarnya masyarakat kita sudah
banyak yang tahu tentang bahaya dari akibat minuman keras atau minuman
beralkohol ini. Salah satunya adalah menimbulkan kecanduan yang luar biasa,
karena minuman keras atau minuman beralkohol ini mengandung zat aditif, yaitu zat
yang jika masuk ke tubuh manusia walaupun dengan jumlah sedikit akan
menimbulkan efek kecanduan yang luar biasa.
Mencoba, mencoba dan mencoba yang
dilakukan manusia untuk mendapatkan suatu kenikmatan semu. Bahkan ada kecenderungan
kalau mabuk yang dirasakan selama ini belumlah seberapa. Dari mencoba dan
mencoba inilah selalu saja menambah dosis atau menambah ramuan sehingga akan
didapatkan citarasa yang menurut mereka bisa dibilang pas. Entah berbekal pengetahuan
dari mana yang namanya segala macam zat dicampurkan. Pola pikir yang kadang
tidak bisa dimengerti oleh orang waras.
Pembaca mungkin sudah tak asing lagi
dengan berbagai macam merek obat anti nyamuk yang berbentuk lotion. Obat anti nyamak seperti ini memang dioleskan ke permukaan
kulit. Mengandung bahan aktif yang nyamuk
saja tak mau mendekat. Ini oleh mereka yang suka mabuk dimasukkan dalam salah
satu racikannya. Entah apa yang menjadi bahan pemikirannya sehingga obat anti
nyamuk lotion ini ada dalam kombinasi
sebagai bahan campuran minuman. Memang ada yang beraroma jeruk, beraroma bunga
lavender atau beroma buah-buahan yang
lain. Tapi itu hanya sebagai pengharum dan bukan untuk dimakan atau diminum.
Penulis pernah salah meletakkan obat
anti nyamuk berbentuk lotion di salah satu wadah yang terbuat dari plastik.
Hanya dalam hitungan jam plastik yang terkena bahan lotion tersebut meleleh. Ini nasibnya bagaimana kalau usus yang ada
didalam perut kita dibasuhi oleh lotion obat nyamuk? Kadangkala tak sanggup
untuk dipikirkan usus akan jadi bagaimana. Nah, ini yang suka menenggak minuman
rupanya ingin ada sensasi baru dengan memasukan obat nyamuk yang berbentuk lotion ini sebagai campuran minuman berenergi.
Minuman
keras setidaknya mengandung alkohol (etanol). Pemakaian alkohol dalam jangka
waktu lama dapat menginduksi dan meningkatkan metabolisme aktivitas zat – zat
yang terdapat pada hati dan zat – zat yang dapat menimbulkan kanker, menghambat
pembentukan protein dan menyebabkan gangguan fungsi hati. Alkohol yang diminum
akan cepat diresap ke dalam pembuluh darah kemudian disebarluaskan keseluruh
jaringan dan cairan tubuh. Semakin tinggi kadar alkohol dalam minuman, akan
semakin cepat penyerapan kedalam darah kita. Didalam hati, Alkohol akan
dioksidasi atau dibakar. Apabila alkohol yang diminum terlalu banyak, maka
tidak semua alkohol akan tinggal didalam darah dan akan dibawa sampai otak.
Didalam otak apabila kadar alkohol masih sedikit maka peminum akan mengalami euphoria
( perasaan gembira dan nyaman ).Tetapi jika masuknya alkohol makin lama makin
banyak, akibatnya minuman alkohol secara terus menerus maka orang yang meminum
alkohol akan mengantuk dan tertidur, bahkan menyababkan kematian .
Pengaruh
Lingkungan
Adanya korban anak-anak yang menjadi
korban miras sungguh menjadi sebuah keprihatinan. Pernah dijumpai pula oleh
penulis yang juga keseharian tak jauh dari yang namanya anak-anak. Waktu itu
anak-anak kelas 7 ada acara reunian. Baru satu tahun memang anak-anak ini masuk jenjang SMP. Rupanya ada keinginan bertemu dengan teman-temannya yang satu
sekolah dasar. Salah satu menu minuman dalam acara itu rupanya dengan cara
meracik sendiri minuman dari berbagai jenis minuman yang dijual di warung.
Memang bahan utamanya adalah minuman suplemen penambah energi yang dijual per saset kemasannya berwarna
kuning. Minuman itu masih dicampur lagi dengan bahan minuman yang anak-anak
beli dari warung. Rupanya tidak satu merek saja jenis minuman yang dicampur.
Entah dapat pengetahuan dari mana bisa meracik berbagai jenis minuman menjadi
satu.
Tak ada yang tahu dengan ulah
anak-anak yang mencoba mencampur minuman suplemen berenergi. Baru keesokan
harinya mulai tercium bahwa anak-anak ini menenggak minuman oplosan setelah satu
per satu anak itu muntah-muntah. Tak hanya sendirian namun hampir semua anak yang
berasal dari satu desa dan satu sekolah itu tidak ada yang berangkat sekolah.
Setelah digali sebab sebabnya anak-anak muntah-muntah barulah diketahui kalau anak-anak ini rupanya
menenggak minuman oplosan.
Sungguh memperihatinkan ternyata
miras bahkan minuman yang tadinya biasa namun sudah diplos dengan berbagai
macam minuman yang lainnnya akhirnya bisa menimbulkan keracunan. Masih
beruntung anak-anak ini bisa terselamatkan. Namun efeknya masih terasa dimana
anak-anak itu mula-mula pusing bahkan akhirnya tak sadarkan diri.
Lingkungan
merupakan faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Salah satunya
faktor lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan aspek yang pertama
dan utama dalam mempengaruhi perkembangan anak. Anak lebih banyak menghabiskan
waktunya di lingkungan keluarga, sehingga keluarga mempunyai peran yang banyak
dalam membentuk perilaku dan kepribadian anak serta memberi contoh nyata kepada
anak. Karena di dalam keluarga, anggota keluarga bertindak seadanya tanpa
dibuat-buat.
Bila
meninjau kasus minuman keras yang sudah merambah pada dunia anak-anak peran
orangtua harus ditingkatkan. Faktor lingkungan sangatlah terasa. Anak-anak yang
terlihat diam di rumah ternyata bisa terkena kasus miras oplosan.
Selain
faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat juga berpengaruh
dalam perkembangan anak. Sekolah mempunyai peranan dalam mengembangkan potensi
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki anak, menciptakan budi pekerti yang
luhur, membangun solidaritas terhadap sesama yang tinggi, serta mengembangkan
keimanan dan ketakwaan anak agar menjadi manusia yang beragama dan beramal
kebajikan.
Mudah-mudahan
dengan adanya kasus anak-anak yang sudah terindikasi dengan menenggak miras
oplosan menjadi keprihatinan kita semua. Seusia mereka memang ingin ada unsur coba-coba. Ingin merasakan sesuatu yang
dinilai berbeda. Anak-anak ini tidak memikirkan dampak yang akan ditimbulkan.
Selain ingin merasakan sesuatu yang menurut mereka berbeda. Tak tahunya efeknya
berakibat fatal kadang dengan kematian. Kita sebagai orang dewasa yang
seharusnya mengingatkan akan dampak yang
diakibatkan dengan mengkomsumsi miras ataupun minuman berenergipun yang
dicampur-campur sesuai kehendak sendiri saja bisa menjadi racun. Tanpa sepengatuan yang ahli tentu yang
tadinya minuman menyehatkan justru akan menjadi racun yang mematikan. Semoga
kita terhindar dari yang demikian.
*) Praktisi Pendidikan
Tinggal di Gebang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar